MATARAM—Salah satu atlet cabang olahraga atletik andalan NTB, L Muhammad Zohri sudah tercatat sebagai skuad Pelatnas. Keikutsertaannya di Pelatnas karena tidak lepas dari rekam prestasinya selama ini.
‘’Ini yang saya takutkan dari awal, kenapa Zohri diberikan masuk Pelatnas oleh Dinas Dispora NTB. Apakah di Pelatnas lebih bagus latihan jika dibandingkan di daerah? Saya fikir tidak,’’ ungkap Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Bimpres) Komite Olahraga Nasioal Indonesia (KONI) NTB, Wibowo Budi Santoso kepada Radar Lombok, Selasa kemarin (2/1).
Secara pribadi, ia mengaku tidak setuju Zohri masuk Pelatnas. Ketidaksepakatannya ini bukan tanpa alasan. Ini karena latihan di Pelatanas disebutnya kurang dikontrol dengan baik. Mau tak mau berdampak pada prestasi atlet.
[irp]
‘’Saya khawatir jika Zohri terpengaruh dengan kondisi di Pelatnas. Bahkan sudah banyak bukti atlet andalan kita di daerah setelah masuk Pelatnas bukan lebih bagus, tapi menurun prestasinya,’’ jelasnya.
Dengan kondisi ini, ia mengaku tidak berani memastikan apakah Zohri mampu berprestasi di Pekan Olahraga Nasioal (PON) Papua 2020 mendatang. Pasalnya, jika dilihat dari progress latihan di daerah semakin meningkat dan menujukkan prestasi yang signifikan disetiap event yang diikuti.
‘’Kita di KONI NTB tidak bisa berbuat apa-apa karenaa dianggap oleh Dispora NTB lebih bagus di Pelatnas ketimbang di daerah,’’ ujarnya.
Karena itu, ia berharap pola latihan di Pelatnas lebih bagus. Namun jika dilihat dari beberapa pengalaman atlet yang tidak masuk Pelatnas disebutnya memiliki progress yang lebih bagus.
Diketahui, prestasi Zohri di tahun terakhir ini selalu keluar sebagai juara. Bahkan setiap event catatan prestasinya berhasil mengangkat harkat dan martabat NTB.
[irp]
Berbagai prestasi yang ditoreh seperti diajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) U-18 dan U-20 yang berlangsung di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta, lalu. Dengan prestasinya tersebut kemudian dipilih oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonsia (PASI) untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) mengikuti Kejuaraan Dunia, Remaja di Neima, Kenya Juli lalu.
Di ajang itu, ia berhasil membuktikan diri mampu bersaing dengan atlet luar negeri. Bagimana tidak catatan prestasi yang telah ditoreh di nomor 200 meter dengan catatan waktu 21.96 detik sekaligus mempersembakan medali emas untuk NTB.
Dikethaui, Zohri sudah 2 kali mengikuti ajang internasional. Yakni di Singapura dan Kenya. Namun saat di Singapura tidak turun karena cedera. (cr-adi)