Masih Ditemukan Hewan Kurban Idap Penyakit Kulit

Hewan Kurban Idap Penyakit Kulit
HEWAN KURBAN : Salah seorang petugas dokter hewan saat memberikan obat atau vitamin dengan di suntik di salah satu hewan kurban kambing, Senin (29/7). (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Jelang hari raya Idhul Adha, permintaan hewan kurban, seperti sapi dan kambing, para pedagang mulai ramai pesanan. Hanya saja, jika dibandingkan dengan hari raya Idhul Adha tahun lalu, untuk sekarang ini, pascagempa permintaan hewan kurban, seperti sapi dan kambing sedikit berkurang.

Salah seorang pedagang hewan kurban kambing di jalan Majapahit, Kekalek, Suryadi mengatakan, permintaan hewan kurban mulai sedikit meningkat dibandingkan sebelumnya. Namun dipastikan peningkatan tinggi akan terjadi H-5 hari Raya Idul Adha.

“Sekarang belum terlalu banyak yang beli. Nanti 5 hari sebelum lebaran sampai hari lebaran mulai banyak,” terang Suryadi, Senin kemarin (29/7).

Untuk harga jual kambing, Suryadi mematok mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 3 juta, tergantung ukuran besar kecil badan kambing. Jika lebih besar badan kambing, maka dihargai Rp 3 juta per ekor. Dalam sehari hanya mampu terjual satu ekor kambing saja.

Baca Juga :  Kesehatan Hewan Kurban Belum Dicek

“Hari ini saya keluarin 30 ekor kambing. Tapi sehari itu bisa satu sampai dua ekor kambing terjual,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Rano, bahwa permintaan hewan kurban mulai membaik dibandingkan pascagempa 2018 lalu. Di mana hari raya Idul Adha jatuh pada Agutus 2018 bertepatan setelah gempa. Bahkan omzet menurun drastic hingga 80 persen ketika itu.

“Alhamdulillah sekarang sudah naik lagi omzet, sekitar 50 persen,” sebutnya.

Untuk harga jual 1 ekor dibanderol sesuai dengan ukuran. Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 4 juta. Namun masih ada beberapa pembeli juga yang menawar, Rano pun memberikan meskipun keuntungannya tak terlalu banyak.

Baca Juga :  Disnakeswan Perketat Pengawasan Hewan Kurban

“jelang Idul Adha lumayan banyak permintaan. Kambing ukuran kecil di jual Rp 1,7 juta, ukuran besar itu Rp 3 juta hingga Rp 4 juta,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB  Lalu Muhammad Yusri mengatakan bahwa Disnakeswan telah membentuk tim untuk mengecek dan memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual.

“Secara umum hewan kurban yang di jual masih sehat-sehat. Untuk yang hewan kurban yang sakit, pengobatannya bisa diberikan vitamin,” imbuhnya. (cr-dev)

Komentar Anda