Masih Ada Harapan Meski tak Penuhi Passing Grade

CPNS-passing-grade
ADA HARAPAN : Pihak orangtua dan keluarga peserta SKD memantau langsung hasil tes di halaman Kantor BKD Provinsi NTB, Rabu sore (14/11). (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kabar gembira bagi seluruh peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang nilainya di atas 298 poin. Meski tidak memenuhi passing grade yang telah ditentukan, mereka masih punya harapan lulus. 

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB H. Fathurrahman saat ditemui Radar Lombok di kantornya, Rabu (14/11). “ Masih ada harapan bagi yang tidak memenuhi passing grade secara akumulatif. Apalagi sudah ada wacana di pusat akan ada kebijakan baru tentang CPNS,” ucap Fathurrahman di sela-sela tes CPNS.

BACA JUGA: Hasil Tes SKD CPNS Kota Mataram, Formasi Guru Banyak yang Kosong

Dijelaskan, passing grade Tes Kompetensi Dasar (TKD) secara akumulatif nilainya 298 poin. Terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dengan passing grade 75 poin, Tes Inteligensia Umum (TIU) 80 poin dan Tes Kepribadian Personal (TKP) 143 poin.  Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN-RB) nomor 37 tahun 2018 tentang nilai ambang batas SKD pengadaan CPNS, disebutkan peserta harus memenuhi nilai minimal dalam SKD. “ Tapi kemungkinan besar peserta tidak harus penuhi masing-masing item itu. Nanti penentuannya secara akumulatif,” imbuhnya. 

Kebijakan tersebut akan dikeluarkan mengingat sangat rendahnya tingkat kelulusan peserta. Hal itu terjadi di seluruh kabupaten/kota di NTB. Bahkan juga dialami oleh daerah-daerah di seluruh Indonesia. Untuk lingkup Pemerintah Provinsi NTB, tes SKD telah dilaksanakan sejak tanggal 5 November lalu untuk kategori tenaga guru. Hingga hari terakhir, Rabu (14/11), hanya sekitar 60 orang memenuhi passing grade. “ Kalau yang sudah lulus per item itu, secara otomatis telah memenuhi standar passing grade akumulatif. Makanya semoga saja besok di SKD tenaga kesehatan, banyak yang nilainya tinggi,” kata Fathurrahman.

Baca Juga :  Pemprov Usulkan 200 Lebih Kuota CPNS

Tes SKD bagi tenaga kesehatan akan dimulai hari ini. Kemudian tanggal 17 November akan dilakukan rapat koordinasi (Rakor) se-Indonesia di Jakarta. Rakor tersebut untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan tes. Termasuk membicarakan kebijakan baru yang akan diambil oleh pemerintah. Kondisi saat ini sangat merugikan daerah. Apalagi pengadaan CPNS sangat dinantikan selama ini untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM). “ Kita tidak berharap turunkan grade, karena menjaga kualitas. Tapi lebih kepada nilai akumulatif saja yang menjadi acuan,” ujarnya. 

Keyakinan Fathurrahman akan adanya kebijakan baru, karena tes SKD bukanlah tahap terakhir. Masih ada Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang harus dilalui pelamar. Persoalannya, peserta SKB merupakan orang-orang yang dianggap lulus SKD. Dalam aturan saat ini, setiap satu formasi dalam SKB akan diikuti oleh tiga orang. Apabila jumlah formasi CPNS Pemprov NTB sebanyak 433 kursi, artinya akan ada peserta SKB sebanyak 1.299 orang. “ Kalau mau laksanakan tes SKB, siapa terus yang ikut? Pelamar yang lulus SKD saja sampai saat ini baru sekitar 60 orang,” ucap Fathurrahman.

Ribuan peserta yang mengikuti tes SKD, paling banyak tidak memenuhi passing grade 143 poin pada Seleksi Kepribadian Personal (TKP). Kemudian Seleksi Inteligensia Umum (TIU). “ Nanti kan rencananya yang ikut SKB itu, yang nilainya 3 besar dalam formasi yang dilamar. Nanti diranking. Jadi bagi yang nilainya lumayan tinggi, Insya Allah masih ada harapan,“ ungkap Fathurrahman. 

Baca Juga :  Pengumuman Lulus Administrasi Pelamar CPNS Lobar Diumumkan Lusa

Beberapa orang yang lulus SKD, menurut Fathurrahman karena mampu menjawab soal dengan cepat. “ Misal di TIU, mereka bisa cepat kerjakan. Strategi yang gunakan bagus. Soal memang lumayan sulit katanya. Bagi yang tidak lulus, soalnya tentu dianggap sangat sulit,” tutup Fathurrahman. 

Kepala Bidang Mutasi BKD NTB, Wahibullah menambahkan, semua formasi CPNS diharapkan bisa terisi. Mengingat telah banyak biaya rekrutmen CPNS yang dikeluarkan oleh negara. Bukan itu saja, mengurus formasi telah menguras waktu, tenaga dan pikiran. Koordinasi dengan berbagai pihak, rapat-rapat terus dilakukan selama ini. “ Lelah kita urus formasi ini. Kita gak ada kepentingan apapun, yang penting terpenuhi saja semua formasi,” katanya. 

Setiap pelaksanaan tes, Wahibullah bersama jajarannya turut merasakan kegalauan. Tidak jarang, mereka yang di BKD bersorak bahagia ketika ada peserta yang lulus passing grade.

BACA JUGA: Ini Jumlah Peserta Lulus Passing Grade SKD CPNS di Lombok Timur

Pemandangan lainnya, banyak orang tua dan keluarga yang ikut datang ke BKD. Mereka ingin mendoakan langsung anaknya agar bisa mendapatkan nilai terbaik. Sembari berdoa, matanya tidak lepas dari layar yang telah disiapkan BKD untuk melihat nilai anaknya. “ Pihak keluarga bersyukur dengan sistem seperti ini. Banyak orangtua yang datang langsung mendoakan anaknya,” terang Wahibullah. 

Salah seorang warga Lombok Barat, H Burhan datang langsung memberikan dukungan moril kepada sang anak. Doa-doa terus dipanjatkan sepanjang tes dilaksanakan. “ Gak lulus anak saya, mungkin bukan rizkinya,” celetuknya.(zwr)

Komentar Anda