MAS Sarankan Suhaili-Fauzan Bertemu

HL Mohamad Syamsir (DHALLA/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Sengketa Nambung tapal batas antara Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat, terus mendapatkan perhatian publik.

Ketua Paer Majelis Adat Sasak (MAS), HL Mohamad Syamsir salah satunya. Syamsir mengaku prihatin dengan sengketa berkepanjangan antara Lombok Tengah dan Lombok Barat, dalam memperebutkan batas wilayah itu. Masalah ini harus segera diklirkan agar tidak menjadi masalah lagi di belakang hari.

Bupati Lombok Tengah, HM Suhaili FT dan Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid harus segera bertemu membicarakan masalah ini. Jangan lantas ujug-ujug mempercayakanya kepada orang lain yang dampaknya kurang bagus. ‘’Masalah batas wilayah ini memang tidak pernah diurus secara detail. Sudah lama terkatung-katung. Dulunya masalah ini juga pernah dibicarakan Pak Mujitahid (mantan Bupati Lombok Barat, Red), tapi tidak ada masalah,’’ kata Syamsir, Sabtu (27/8).

Menurut mantan anggota DPRD NTB ini, masalah ini harus segera diselesaikan. Bupati Suhaili dan Fauzan harus segera bertemu untuk membicarakan masalah ini. Mereka bisa membentuk kesepakatan baru untuk menuntaskan masalah ini. Sehingga tidak ada lagi keributan di belakang hari.

Kata Syamsir, masalah batas wilayah ini memang masalah riskan. Terlebih Nambung yang dikenal dengan keindahan alamnya. Sehingga banyak kepentingan yang akan campur tangan dalam masalah ini. ‘’Banyak kepentingan saya rasa di Nambung ini. Termasuk investor, karena sebelumnya saja ada investor yang sudah masuk tapi dia kesulitan urus izin,’’ bebernya.

Untuk itu, kedua pimpinan wilayah itu harus menyelesaikan masalah ini dengan baik dan bijak. Mereka juga harus meminta Kemendagri meninjau ulang geografis dan demografinya. Sebab, mengacu pada keadaan geografi dan demografi, wilayah itu sudah jelas masuk Lombok Tengah.

Masyarakat di sana sepenuhnya masyarakat Lombok Tengah, sampai ke wilayah Desa Buwun Mas dan Kedaro. Namun, masalah demografi ini tentunya tak bisa menjadi tolak ukur sepenuhnya. Sehingga harus ditinjau ulang. ‘’Ini yang bisa menyelesaikan bupati dan bupati. Jangan kemudian utus orang sembarang yang akhirnya ribut seperti sekarang ini,’’ sindirnya.

Sekali lagi, ucap Syamsir, ia atas nama tokoh masyarakat Sasak meminta agar persoalan ini diselesaikan. ‘’Jangan korbankan rakyat,’’ pungkasnya. (dal)

Komentar Anda