SELONG – Warga Maringkik mengeluhkan tidak adanya air bersih yang mengalir ke desa mereka selama berbulan-bulan. Padahal warga membayar rekening PDAM dengan lancar sesuai dengan berapa tagihan yang ada.
Warga Maringkik, H. Ibrahim menuturkan, sejak sebulan yang lalu air bersih PDAM ngadat. Dalam sehari, masyarakat hanya bisa mendapatkan air sekitar dua ember saja. Tidak seperti sebelumnya. Bahkan permasalahan ini tidak ada penjelasan pihak PDAM Keruak. Warga ingin tahu mengapa volume air yang masuk menuju desa menurun drastis.” Pembayaran kami beberapa bulan ini normal. Hampir sama, disaat air banyak sama kondisi ngadat. PDAM unit Keruak kita minta penjelasan, tidak ada jawaban juga,” katanya.
Tingginya pembayaran yang dikeluarkan setiap bulan membuat warga bertanya-tanya. Karena itu untuk membuktikan berapa kubik air dihabiskan masyarakat Maringkik, mereka meminta PDAM memasang meteran di Maringkik. Tujuannya, pemasangan meteran di Pulau Maringkik untuk memastikan apakah kubikasi di meteran Telong-Elong Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru Lotim sama dengan meteran di Maringkik.
“ Biasa jumlah yang kita bayar ke PDAM sebesar Rp 4 juta atau tiga juta. Sementara untuk bulan April kemarin saya bayar Rp 1,5 juta, padahal air yang kita bayar tidak ada,”katanya.