Mapala Se Indonesia Gelar Aksi Bersih Gunung Rinjani

MATARAM—Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Mataram (Unram), selama enam hari, 14 – 19 Agustus 2016, kembali mengelar Tapak Rinjani IX, sebuah program clean up atau membersihkan sampah di sepanjang jalur pendakian Gunung Rinjani.

 “Aksi clean up Gunung Rinjani tahun ini diikuti oleh 25 tim pendaki dari berbagai Mapala se Indonesia, dengan masing-masing tim pendaki berjumlah empat orang, ditambah partisipasi puluhan pendaki perorangan,” kata Arya, Ketua Panitia Tapak Rinjani IX dalam laporannya ketika melepas peserta di Taman Bumi Gora, Jalan Udayana, Kota Mataram, Minggu kemarin (14/8).

Selain mendaki dan membersihkan sampah di Gunung Rinjani, khususnya sampah-sampah plastik dan kaleng sambungnya, para peserta juga akan mengikuti lomba lintas gunung, lomba kebut gunung, dan lomba masak ala gunung. Termasuk melaksanakan upacara 17 Agustus 2016 untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.

“Usai mendaki nanti, peserta juga diagendakan panitia untuk tour wisata keliling Lombok, berkunjung ke sejumlah obyek-obyek wisata. Berikutnya pada malam penutupan, selain diumumkan para pemenang lomba, peserta dari Mapala se Indonesia ini juga akan dihibur dengan live music,” ujar Arya.

Pembantu Dekan I FE Unram, Syahri dalam sambutan manyampaikan, sebagai pecinta alam, sudah sepantasnya para mahasiwa yang tergabung dalam Mapala FE turut berperan mengatasi persoalan sampah yang ada di Gunung Rinjani. “Hampir setiap hari ada ratusan orang mendaki Gunung Rinjani, dengan berbagai kepentingan. Mungkin tidak masalah kalau para pendaki itu sadar lingkungan, dan tidak membuang atau meninggalkan sampah di Gunung Rinjani. Tetapi yang tidak sadar lingkungan, dan membuang sampahnya sembarangan, ini yang menjadi masalah,” ucap Syahri.

Baca Juga :  Pendakian Rinjani Ditutup Total

Karena itu lanjutnya, melalui Tapak Rinjani ini, dia berharap paling tidak apa yang telah dilakukan para mahasiswa pecinta alam ini bisa mengurangi volume sampah Gunung Rinjani. “Terpenting, kegiatan clean up Gunung Rinjani ini bisa menjadi ajang sosialisasi, sekaligus upaya penyadaran kepada para pendaki, agar tidak lagi membuang dan meninggalkan sampahnya di Gunung Rinjani,” harap Syahri.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, HL Moh. Faozal, yang sempat melepas para pendaki di arena Car Free Day Jalan Udayana, dalam arahannya menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Mapala FE setiap dua tahun sekali tersebut. “Mewakili Pemerintah Provinsi NTB, kami Disbdupar NTB memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya-upaya membersihkan lingkungan yang ada di destinasi wisata, termasuk obyek wisata Gunung Rinjani yang dilakukan Mapala se Indonesia, atas inisiasi Mapala FE Unram ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Ratusan Pendaki Rinjani Berhasil Dievakuasi

Menurut Faozal, persoalan sampah yang ditinggalkan para pendaki di jalur-jalur pendakian Gunung Rinjani, telah menjadi keprihatinan sejumlah pihak. Tidak kurang pemerintah melakukan berbagai upaya sosialisasi, maupun langsung terjun menggelar program clean up seperti yang sedang dilaksanakan Mapala FE Unram melalui Tapak Rinjani ini.

Bahkan Disbudpar NTB melalui binannya, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di pintu jalur pendakian, baik Sembalun maupun Senaru, selalu mewanti-wanti kepada anggota Pokdarwis untuk mendata barang-barang bawaan pendaki, dan memastikan ketika turun para pendaki itu harus membawa kembali sampah-sampahnya.

Sebagai salah satu ikon obyek wisata NTB yang telah mendunia lanjut Faozal, permasalahan sampah Gunung Rinjani seharusnya bisa tuntas. Karena ceceran sampah itu akan membuat para wisatawan menjadi tidak nyaman, dan otomatis ketika kembali ke daerah atau negara asal, mereka pasti membawa cerita yang tidak berkesan.

“Terlebih Gunung Rinjani telah menyandang status sebagai Geopark Nasional, dan kini sedang harap-harap cemas menunggu keputusan lembaga internasional (PBB) untuk masuk dalam jaringan Unesco Global Geopark,” beber Faozal seraya berjanji akan menjamu makan malam para pendaki dari seluruh Indonesia itu usai mendaki nanti. (gt)

Komentar Anda