Mandi di Sungai, Bocah Tujuh Tahun Disapu Banjir

PENCARIAN KORBAN: Upaya pencarian oleh tim Basarnas, dibantu masyarakat terhadap salah satu korban terseret banjir di Kali Labuhan Lombok, Kamis siang kemarin (19/1) (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Akibat banjir kiriman dari hulu di Kali Desa Labuhan Lombok yang terjadi Kamis siang kemarin (19/1), telah menelan satu korban jiwa. Korban anak berusia 7 tahun yang kebetulan sedang mandi, dan bermain di kali bersama kakak dan dua rekannya. Meski masyarakat dibantu Basarnas dan TNI, serta Polri telah berupaya dilakukan pencarian hingga sore kemarin, namun korban belum ditemukan.

Kronologisnya, sekitar pukul 14.00 Wita korban bernama lengkap Rafa Afrianto, asal Jati Barat, Dusun Jati Makmur, Desa Labuhan Lombok, bermain ke sungai bersama kakak dan dua rekannya. Layaknya anak-anak bila melihat air, maka korban dan salah satu rekannya bernama Yopi, 7 tahun, langsung terjun ke sungai yang berada di bawah jembatan Kampung Batean, Dusun Saleh Sungkar tersebut.

Beberapa saat mereka berdua mandi, hingga kemudian sejenak berhenti dan berdiri di atas batu yang berada di tengah sungai. Saat itu air sungai kecil dan tidak membahayakan, sehingga mereka leluasa bermain di dalam air. Namun beberapa saat korban berdiri di batu di tengah sungai, tiba-tiba air banjir datang dari hulu, dan menghantam korban yang masih berdiri di atas batu di tengah sungai.

Akibatnya korban terseret bersama air banjir dan material banjir. Sedangkan rekannya, Yopi meski terseret namun rupanya dia terseret ke pinggir, sehingga kemudian dapat selamat. Sementara kakaknya dan satu rekannya yang belum sempat turun dan berdiri di pinggir sungai hanya bisa menyaksikan korban hilang dan terseret dibawa arus.

Baca Juga :  Petani Tambak Rugi, Jembatan Terancam Ambruk

[postingan number=3 tag=”banjir”]

“Kami tidak menyangka jika air banjir akan datang, sebab di sini tidak hujan,” kata salah satu warga setempat, Ahmad, seraya menyatakan rupanya hujan terjadi di hulu di Suela, hingga anak-anak yang kala itu bermain di sungai tidak menyangka jika akan terjadi banjir. Sementara cuaca sangat terang dan sama sekali tidak terjadi hujan.

Mengetahui hal tersebut warga kemudian beramai-ramai melakukan pencarian dan dibantu tim dari Basarnas Pos Kayangan. Meski beberapa jam telah dilakukan pencarian dengan menyusuri sungai hingga ke muara pantai dan bahakan dengan menyelam ke dalam sungai yang rata-rata kedalaman hingga mencapai dada orang dewasa, namun rupanya upaya pencarian masih nihil.

Kades Labuhan Lombok, L Muliadi pada Radar Lombok mengatakan bahwa korban terseret banjir saat sedang mandi bersama rekannya. “Rupanya korban tidak menyadari datangnya air banjir yang begitu tiba-tiba sehingga tidak sempat menyelamatkan diri,” katanya. Bahwa pencarian masih akan terus dilakukan sampai korban dapat ditemukan.

Kepala Pos SAR Kayangan, Putu mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari Babinsa Desa Labuhan Lombok dan kemudian langsung meluncur ke TKP bersama 20 anggotanya dengan. “Didukung 20 personel kami melakukan pencarian dengan dibantu masyarakat dengan menyusuri sungai hingga ke muara dan juga melakukan penyelaman,” katanya.

Baca Juga :  Empat Desa di Kabupaten Lombok Tengah Terendam Banjir

Namun ternyata hingga sore kemarin pencarian dikatakan masih nihil sehingga untuk sementara pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan hari ini. Sementara kendala yang dihadapi hingga pencarian masih belum berhasil dikatakan diakibatkan oleh kondisi air sungai yang masih besar dan keruh, sehingga menyulitkan dilakukan pencarian.

Sementara Kapolres Lotim melalui Kapolsek Pringgabaya, Kompol Ahmad Sutarman membenarkan kasus tersebut, dan mengatakan bahwa kasus tersebut murni kecelakaan. “Menurut keterangan saksi yang merupakan kakak korban, bahwa korban  sempat dilihat hanyut hingga sekitar 50 meter setelah itu kemudian menghilang,” terangnya.

Bahwa saat ini sedang musim hujan sehingga berharap kepada masyarakat untuk selalu mengontrol putra-putrinya sehingga dapat terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan. “Meski tidak hujan hilir namun bisa sja di hulu hujan sehingga kita harus hati-hati untuk tidak membiarkan anak-anak kita bermain dikali sebab akan sangat berbahaya seperti ini,” katanya memberikan himbauan.

Terkait upaya pencarian masih akan dilakukan bersama-sama dengan Basarnas dan TNI/Polri dan bahkan dibantu masyarakat setempat. “Pencarian akan terus kita lakukan dan kami berharap secepatnya bisa ditemukan,” harapnya. (lal)

Komentar Anda