MATARAM– Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram membantah ada dokter setempat yang terlibat pesta Narkoba dan ditangkap aparat Polda NTB belum lama ini. Klarifikasi bahwa oknum dokter tersebut tidak bekerja di RSUD Kota Mataram disampaikan oleh Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSUD Kota Mataram dr.H. Zuhhad kemarin.
Zuhhad menjelaskan, begitu mengetahui ada pemberitaan media, manajemen langsung mengecek inisial DSM sebagaimana yang tertulis di koran.” Itu tidak benar, tidak ada dokter kami atas nama itu,” ungkapnya.
Oknum tersebut kata Zuhhad, sepertinya sengaja menyebut diri dokter RSUD Kota Mataram.” Dia bukan dokter tetap atau praktik di rumah sakit ini," tegasnya.
Ia menjelaskan, DSM dulu pernah mengikuti progam internsif di RSUD Kota Mataram. Program ini dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan kampus. Program ini bisa disebut juga dengan program magang untuk para dokter muda sebagai syarat mendapat gelar dokter. Yang bersangkutan sempat magang selama kurang lebih 8 bulan. Ia selesai pada bulan Oktober 2015.
Karena itu dirinya menyesalkan pengakuan oknum tersebut yang membawa-bawa nama RSUD Kota Mataram. Secara kepegawaian oknum ini juga tidak pernah tercatat sebagai dokter atau pegawai rumah sakit. Yang disebut pegawai itu adalah mereka yang tercatat resmi di kepegawaian baik pegawai kontrak, maupun tetap.” Pengakuan oknum ini merusak nama rumah sakit,” terangnya.
Dari informasi yang ada, oknum dokter ini kini bertugas di salah satu Puskesmas di Lombok Timur. Selama magang dulu, pihak rumah sakit juga tidak terlalu mengenal dokter ini, karena yang memantau langsung adalah para pendamping mereka dari kampus.
Terpisah, Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana yang ditemui di RSUD Kota Mataram mengaku kaget dengan pemberitaan ada oknum dokter yang tertangkap nyabu. Pihaknya langsung menghubungi manajemen RSUD. Namun ia mendapat penjelasan bahwa dokter tersebut bukan dokter di RSUD Kota Mataram.
Mohan juga menyayangkan pernyataan oknum dokter tersebut yang mengaku jadi dokter di RSUD Kota Mataram.” Jangan bawa-bawa nama rumah sakit. Itu mencoreng nama baik RSUD Kota," terangnya.
Dikatakan Mohan, saat ini RSUD sedang berbenah. Dengan adanya pengakuan oknum yang seperti ini jelas akan mencoreng nama RSUD. Ia menegaskan bahwa tidak ada dokter di RSUD Kota Mataram yang tertangkap pesta Narkoba." Itu bukan dokter di RSUD Kota," tegas Mohan.
Atas kejadian ini, Mohan mengusulkan agar dilakukan pemeriksaan urin bagi para dokter dan pegawai yang ada di RSUD Kota Mataram sebagai bentuk antisipasi." Kalau perlu dilakukan tes urin untuk semua dokter," katanya.
Kejadian ini menjadi pintu masuk agar dilakukan pemeriksaan Narkoba di lingkup rumah sakit agar benar-benar bisa dipastikan kalau dokter dan pegawai di RSUD Kota Mataram bebas dari narkoba.
Soal ini, manajemen rumah sakit menjawab bahwa itu sudah dilakukan. Meski begitu rumah siap kembali menggelar hal yang sama.(ami)