Malaria Merebak di Tiga Kecamatan

PENCEGAHAN: Tim Dikes Lobar turun menangani kasus penyakit malaria yang merebak. (IST/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG – Kasus malaria meningkat di tiga kecamatan yakni Gunung Sari, Batulayar dan Lingsar.” Yang jelas malaria di awal tahun ini meningkat. Artinya kasusnya ada. Karena yang biasanya gak ada tapi sekarang tiba-tiba muncul. Nah ini kan ada apa?,” ungkap Kabid P3KL Dinas Kesehatan Lobar Ahmad Taufik Fathoni Kemarin.

Tren malaria di Lobar saat ini tiba-tiba meningkat di daerah-daerah yang sebelumnya tidak banyak kasusnya. “Sampai bulan Februari itu ada 16 kasus yang tersebar di Batulayar . Di Gunung Sari ini ada di Bukit Tinggi dan Mekar Sari. Satu lagi muncul di Lingsar,” bebernya.

Menurut dia, yang cukup menjadi kendala dalam memberantas malaria di beberapa lokasi itu juga terkait dengan letak geografis. “Untuk antisipasi malaria ini agak ini ya, apalagi di Bukit Tinggi itu kan panjang aliran sungainya sampai 5 kilometer. Begitu pun yang di Pusuk Lestari. Itu yang jadi kendala utamanya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Aksi Nyata Bersih-Bersih Senggigi

Selain itu, yang turut menjadi kendala juga diakuinya terkait kebiasaan masyarakat.”Apalagi yang daerah Bukit Tinggi itu kan masyarakat banyak produksi gula merah dan cetakan gula merahnya itu direndam. Nah rendaman cetakan itu dibiarkan di air yang menggenang cukup lama. Di sanalah muncul jentik-jentik nyamuk,” bebernya.

Fathoni menyebut bahwa saat ini ada tim laboratorium dari Surabaya yang sedang melakukan uji coba terkait efektivitas kelambu malaria yang ada. “Kami belum dapat feedback, apakah kelambu ini sudah resisten terhadap nyamuk malaria. Karena di kelambu malaria ini ada insektisidanya. Jangan-jangan karena sudah lama dan expired jadi kandungannya sudah hilang, atau ada sesuatu yang tidak pas untuk kelambu ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Lobar Harus Pikirkan Lokasi TPA Baru

Sebelum memasuki ramadan, pihaknya mencoba menangkap kurang lebih 1000 nyamuk untuk uji coba. “Jadi ngambil nyamuk yang udah jadi, jentik gak bisa. Itu di daerah Tanjung Bias, sama Mekar Sari,” tuturnya.

Dari hasil uji coba tersebut ditemukan pihaknya bahwa nyamuk yang ada di wilayah Tanjung Bias, banyak ditemukan di daerah yang ada genangan airnya. “Itu banyak yang kita temukan nyamuk malaria dewasanya. Nah kalau yang di Mekar Sari itu enggak ada nyamuk dewasanya, tapi jentiknya muncul,” ungkapnya.(ami)

Komentar Anda