Mahasiswa Unram Tuntut Warek Yusron Dicopot

Mahasiswa Unram Tuntut Warek Yusron Dicopot
TUNTUT: Orator AMPK, Lalu Eko Rahappidin saat menyampaikan aspirasi supaya Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Sistem Informasi Unram, Yusron Saadi PhD mundur dari jabatannya.(ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Puluhan mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK) meminta Rektor Unram Prof H Lalu Husni MHum mencopot Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Sistem Informasi Unram, Yusron Saadi PhD dari jabatannya. 

Pasalnya menurut para mahasiswa ini, jabatan tersebut tidak pantas dijabat Yusron karena dianggap telah melukai hati nurani mahasiswa yang dianggap tidak punya pekerjaan saat melakukan aksi demonstrasi menuntut fasilitas. Tuntutan mahaiswa dilakukan dengan melakukan orasi damai di depan gedung rektorat Unram, Senin (24/2). Orasi itu dipimpin langsung oleh kordum AMPK, Alan Annami Putra dan Korlap M Fajar. 

Permintaan mahasiswa ini berawal dari tuntutan mahasiswa sebelumnya yang meminta kelengkapan fasilitas kampung saar kunjungan Wapres RI KH Ma’ruf Amin. Waktu itu, beberapa kepala mahasiwa dibenturkan ke tembok satpam. Tindakan refresif penjaga kampus itu diduga kuat atas instruksi Warek IV sekaligus Plt Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.

Bahkan, Yusron waktu itu berujar, mahasiswa yang berunjuk rasa tak punya pekerjaan. ‘’Apakah layak seorang bapak menggunakan cara seperti itu? Membenturkan kepala mahasiwa ke tembok?. Kami melihat Wr IV ini tidak pantas menduduki jabatan ini. Makanya kami minta dia mundur. Jika ini tidak diindahkan maka kita akan konsolidasi besar-besaran untuk dicopot atau dia mundur secara terhormat,’’ ancam salah seorang orator mahasiswa, Lalu Eko Rahappidin.

Menurutnya, Warek IV ini sudah mencederai hati mahasiswa. Sebab, mahasiswa dianggap tidak ada kerjaan. ‘’Apakah omongan ini keluar dari pejabat Unram seperti itu. Oleh karena itu, kami meminta kepada Rektor Unram supaya mencopot WR 4 yang tidak becus menjalankan fungsinya,’’ tegasnya lagi.

Para mahasiswa membawa sejumlah alat peraga bertuliskan sejumlah tuntutan. Para petugas keamanan berjaga di depan gedung rektorat mengamankan jalannya aksi damai tersebut. ‘’Kalau Yusron tidak mau dipecat ya mengundurkan diri secara hormat sebab sudah tidak pantas menduduki jabatan tersebut. Karena arogan terhadap mahasiswa,’’ ujarnya.

Selain itu, kasus besar di Unram ini banyak sekali di antaranya kasus bidikmisi, UKT serta kebebasan menyuarakan aspirasi. Ini semuanya belum diungkap secara terbuka oleh Unram. ‘’Kita tunggu, kalau WR IV ini tidak dicopot oleh Rektor Unram atau mengundurukan diri maka akan ada gelombang besar yang terjadi,’’ ancam mahasiswa Fakultas Hukum ini.

Sementara Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Unram, Yusron Saadi mengaku, tuntutan massa aksi agar dirinya mundur menanggapi. ‘’Ketika saya turun menemui massa aksi mereka tidak memberikan kesempatan untuk menjelaskan. Pak Rektor tidak ada di tempat tapi mereka ngotot harus bertemu dengan rektor padahal Pak Rektor sedang di Jakarta,’’ jelasnya.

Menurutnya, dengan tidak diberikan ruang untuk bicara praktis massa aksi tersebut tidak mengedepankan dialog. Selain itu, masa aksi ini tidak melalui Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM). Sebab BEM itu hirarki jika tidak ada kepuasan, keluhan dan lain sebagainya salurkan melalui BEM Fakultas atau BEM Universitas. Ada peroses dialog di sana. ‘’Kami tidak pernah melarang demo yang kami tidak senang adalah mereka mengganggu kerja. Anda bisa kerja dengan kondisi ini? ratusan pegawai rektorat tidak bisa kerja,’’ sesalnya.

Diminta tanggapannya terkait tuntutan mahasiswa agar mundur dari jabatannya selaku WR 4? Yusron mengaku tidak ada hubungannya. Sebab hanya patuh pada pimpinan Rektor Unram.

‘’Saya hanya patuh pada pimpinan saya. Artinya apa yang mereka perjuangkan menyuruh saya mundurkah atau apa,’’ katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap mahasiswa itu pintar karena ada mekanisme aturan yang harus dipatuhi. ‘’Kita tidak di hutan ini. Saya dulu Dekan Teknik dan sering menghadapi yang begini-gini. Insyallah, kalau berdialog semua selseai tapi kalau orasi begini sulit selesai,’’ tandasnya. (adi)

Komentar Anda