Mahasiswa UII Asal Lotim Tewas Usai Diksar Mapala

KORBAN DIKSAR MAPALA: Ilham Nurpadmi Listiadi mahasiswa UII Yogyakarta asal Pringgasela Lotim, saat mendapatkan perawatan di RS Bhatesda Yoyakarta dengan kondisi luka pada sekujur tubuh. (ist for Radar Lombok)

SELONG – Ilham Nurpadmi Listiadi, 20 tahun mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta asal Pringgasela Lombok Timur tewas Pelatihan Dasar The Great Camping (TGC) XXXVII Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).

Ilham meninggal  Selasa  dinihari lalu (24/1)  setelah sempat menjalani perawatan di ICU RS Bathesda Yogyakarta. Selain Ilham, dua mahasiswa peserta pelatihan dasar (diksar) Mapala ini juga tewas. Diduga mereka menjadi korban penganiayaan saat pelatihan ini.

Menurut  kakak korban, Ermia Andriani, 24 tahun  kondisi Ilham mengenaskan. Ilham mengalami pendarahan melalui anus. Selain itu, korban yang masih duduk di Semester IV Fakultas Hukum Internasional  ini juga mengalami luka pada sekujur tubuh.  “Selain mengalami pendarahan dari anus, adik saya juga mengalami banyak luka di tubuhnya akibat bekas dipukul rotan,” katanya sedih sambil menunjukkan foto adiknya yang memang terdapat luka seperti bekas pukulan pada bagian lengannya, Selasa kemarin (24/1).

[postingan number=3 tag=”tewas”]

Korban bersama 37 orang rekannya mengikuti pelatihan d selama delapan hari dari tanggal 14 sampai dengan 22 Januari. Korban dibawa ke rumah sakit Senin pagi (23/1) setelah jatuh pingsan. Senin dini hari, keluarga mendapatkan kabar jika Ilham meninggal dunia.  Kabar tersebut tentu saja membuat  keluarganya mengalami syok, terlebih tidak bisa menyaksikan secara  langsung bagaimana kondisi adiknya.

Baca Juga :  Berkelahi, Warga Kidang Tewas

“Kami menyerahkan semuanya ke pihak hukum agar diusut  tuntas sehingga kelak tidak akan ada lagi korban seperti adik saya dan dua rekannya yang lain,” katanya berharap.

Ia menuding cara yang dilakukan dalam pelatihan Mapala tersebut   tidak mendidik dan sama sekali tidak ada kaitannya  dengan pendidikan hingga  sampai  mengorbankan nyawa.  Sebaiknya Mapala dibubarkan saja dari pada menimbulkan korban lebih banyak lagi.  Keluarga kata  Ermia,  juga menuntut pertanggungjawaban dari UII atas kondisi yang dialami adik bungsunya ini. “Kami juga menuntut agar pihak UII bertanggungjawab atas kasus yang menimpa adik saya,” tegasnya. 

Jenazah Ilham yang rencananya dipulangkan Selasa sore kemarin tertunda. Polisi masih akan melakukan otopsi sehingga  diperkirakan akan dipulangkan hari ini. “Mungkin akan menunggu selesai otopsi baru bisa dipulangkan dan menurut kabar dari sana besok sekitar pukul 08.00 Wita jazad adik saya sudah sampai di BIL (Bandara Internasional Lombok),” jelasnya. Menurut Ermia, proses pemulangan jenazah Ilham diurus bapaknya Syafi’i mantan Sekretaris BP4K Lotim. 

Baca Juga :  Hilang Dua Hari, Kakek Ditemukan Tewas

Ilham  korban ketiga yang meninggal setelah mengikuti diksar yang digelar panitia TGC Mapala UII di lereng selatan Gunung Lawu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sebelumnya, mahasiswa angkatan 2015 Teknik Elektro UII, Muhammad Fadli, meninggal dalam perjalanan ke RSUD Karanganyar pada 20 Januari 2017. Jenazah sudah diterbangkan ke tempat asalnya di Batam. Menyusul kemudian mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Teknik Industri UII, Yogyakarta, Syaits Asyam, yang meninggal saat dalam perawatan di Bethesda pada 21 Januari 2017. Selain tiga korban meninggal, sejumlah peserta diksar dikabarkan dirawat di beberapa rumah sakit. (lal)

Komentar Anda