Mahasiswa UGR Protes Denda SPP

TOLAK : Mahasiswa UGR saat menggelar aksi demo menolak kebijakan kampus yang memberlakukan denda ke mahasiswa yang telat membayar SPP. (GAZALI/Radar Lombok)

SELONG– Sejumlah mahasiswa Universitas Gunung Rinjani (UGR) Lombok Timur  menggelar aksi demo di depan kampus mereka, Senin (12/10). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan kampus yang memberlakukan denda bagi mahasiswa yang telat membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan atau SPP. Sebagai bentuk penolakan, mereka melempar gedung kampus menggunakan telur busuk.

Kebijakan kampus ini dianggap sangat memberatkan  dan membebani  mahasiswa terutama bagi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Terlebih lagi kondisi perekonomian masyarakat sedang  terpuruk akibat Covid-19.”Kami sangat prihatin melihat kondisi kampus sekarang ini,” kata mahasiswa, Arif Rahman Hakim.

Apapun alasannya, lanjut dia, kebijakan kampus ini sangat tidak dibenarkan. Apalagi sebagian besar mahasiswa UGR berlatar belakang keluarga yang tidak mampu. Besaran denda yang harus dibayar naik dua kali lipat dari sebelumnya hanya Rp 5 ribu per SKS naik menjadi Rp 10 ribu.

Lebih lanjut disampaikan kebijakan yang dikeluarkan kampus ini cacat secara materil karena yang mengeluarkan aturan itu Wakil Rektor l yang bukan  kewenangannya. Seharusnya ini kewenangan Wakil Rektor II yang menangani masalah keuangan kampus.

Selain itu persoalan lain yang dikeluhkan adalah pemotongan beasiswa. Padahal   sudah jelas kebijakan tersebut telah menyalahi aturan, terlebih lagi surat  pemotongan UKT  dikeluarkan oleh  pembantu rektor (PR) I  tidak memiliki landasan hukum yang jelas.”Aturan itu tidak bisa berlaku surut. Surat yang dikeluarkan PR I jelas ada indikasi penyelahgunaan wewenang oleh kampus,” ungkapnya.

Berbagai aturan sepihak yang dikeluarkan kampus kata dia, juga tidak pernah disosialisasikan. “ Kami juga minta supaya sistim birokrasi kampus diperbaiki karena syarat dengan konflik. Naikkan keuangan untuk segala bentuk kegiatan mahasiswa dan juga supaya plang kampus didirikan.” pintanya.(lie)

Komentar Anda