Mahasiswa Tuntut Realisasi Bantuan untuk Korban Gempa

Bantuan untuk Korban Gempa
DEMO : Mahasiswa saat menggelar demo di depan kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang kemarin. Mereka menuntut realisasi pembangunan rumah bagi para warga korban gempa. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Lombok Barat menggelar demo di kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang kemarin. Demo mahasiswa menuntut kejelasan realisasi bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan hunian tetap (Huntap) warga korban gempa di daerah ini.

Demo digelar sekitar pukul 10.00 Wita dengan pengawalan aparat Polres Lombok Barat. Mereka membawa spanduk dan berbagai poster yang bernada prihatin atas kondisi sebagian besar korban gempa yang belum memiliki rumah. Di depan lobi kantor bupati mahasiswa bergiliran berorasi dan menuntut Bupati H. Fauzan Khalid menemui mereka.

“ Kami sayangkan Bupati tidak temui kami,” ungkap Mukhsin, coordinator demo.

Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan hasil kajian mereka setelah turun ke lapangan. Korban gempa kata mereka, mengeluhkan lambannya realisasi bantuan karena banyaknya berkas yang harus disiapkan. Ada juga soal ketidaktransparanan petugas sat pendataan serta dugaan penyalahgunaan dana oleh oknum.”Kami menemukan adanya Pungli kepada korban gempa dan penyalahgunaan dana bantuan,” ungkap Mukhsin.

Baca Juga :  Baznas Loteng Bantu Korban Banjir Sambelia

BACA JUGA: Polisi Kembali Korek Aliran Dana Gempa

Hal ini jika tidak segera ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Lombok Barat sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, maka akibatnya  akan semakin membuat masyarakat semakin menderita.

Dari data yang ada, hampir sekitar 80 persen dana sudah ditransfer pemerintah pusat, tetapi realisasi di tingkat bawah nihil. Di Lombok Barat baru puluhan rumah yang berdiri.”Jangan biarkan dana bantuan terlalu lama mengendap di rekening,” jelasnya.

Mahasiswa meminta kepada Pemkab segera merealisasikan semua dana bantuan untuk korban baik korban yang rumahnya rusak berat, ringan maupun yang rusak sedang.

Mahasiswa lainnya, Zulkifli, mengingatkan pemerintah untuk tidak berjanji kalau memang tidak mampu menunaikannya.” Hari ini kami datang untuk menuntut realisasi bantuan untuk korban gempa,” tegasnya.

Baca Juga :  Wabup Loteng Bantu Bocah Pengidap Kanker Tulang

Pemkab juga diminta memberikan informasi secara transparan kepada masyarakat terkait pengalokasian dana maupun hal lain yang berkaitan dengan pelayananan.

BACA JUGA: Bantuan Korban Gempa di Kota Mataram Belum Cair

Sekitar pukul 12.00 Wita mahasiswa membubarkan diri. Secara terpisah Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan jumlah dana stimulan yang sudah masuk saat ini sekitar Rp 1,1 triliun atau sudah 80 persen dari total kebutuhan.”Pokmas yang mencairkan untuk masing-masing anggotanya,” katanya.

Soal proses pencairan, memang prosesnya sudah ditentukan pusat di dalam oleh Keppres, dimana rumah yang dibangun harus tahan gempa yang harus tersertifikasi oleh Badan Litbang Kementerian PU. Di satu sisi kadang pembangunan rumah korban gempa terkendala karena ketersediaan bahan seperti panel dan bahan pembangunan rumah lainnya.”Kalau secara teknis, kita tidak bisa berbuat, aturan sudah ditetapkan pusat,” ungkapnya.(ami)

Komentar Anda