Luthfi: Peran Organisasi Wanita Penting dalam Pembangunan

SEMINAR: Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Demokrat, HM Syamsul Lthfi, SE. M.Si, saat menyampaikan sambutan pembukaan seminar pemberdayaan perempuan, dilaksanakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan Muslimat NW Pancor (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Organisasi wanita memiliki peran sangat penting dalam pembangunan, khususnya peran dalam hal menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak perempuan untuk kesetaraan gender.

Hal itu disampaikan anggota Komisi VIII DPR RI, HM Syamsul Lutfi, SE. M.Si, dalam pembukaan seminar pemberdayaan Perempuan yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bekerjasama dengan Muslimat NW Pancor.

Bertempat di Aula Birrulwalidain YPH PPD NW Pancor, Selasa (11/10) kemarin, kegiatan ini diikuti oleh anggota Muslimat NW Pancor. Mengangkat tema penguatan sumber daya perempuan menuju pemberdayaan ummat, tampil sebagai pembicara Ketua Muslimat NW Pancor, Dr Ir Hj Siti Rohmi Djalilah, M.Pd, dan dr Hj Shofiati Jamila dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Baca Juga :  Perda Organisasi Perangkat Daerah Disahkan

Seminar yang bertujuan bagi upaya meningkatkan pemahaman perempuan dalam melaksanakan perannya, dikatakan ini merupakan cara pemerintah agar pengetahuan perempuan lebih meningkat. “Sehingga tidak ada dikotomi perempuan dan laki-laki,” katanya. Meskipun dalam agama ada hal-hal prinsip yng tdiak boleh dilanggar dalam keterbatansan yang dimiliki kaum perempuan.

“Di NTB, Muslimat merupakan organisasi perempuan yang paling aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga sangat tepat bila kegiatan sosialisasi yang dilakukan pemerintah bekerjasama dengan Muslimat NW,” imbuhnya. Bahwa Muslimat NW memiliki jaringan sangat kuat hingga ke daerah-daerah pelosok. Sehingga berharap kedepan, Muslimat NW akan dapat melaksanakan kegiatan yang lebih besar yang dihajatkan pemerintah.

Baca Juga :  Ciptakan Keamanan, Organisasi Blok Pujut Dibentuk

Disamping itu keberhasilan pemberdayaan perempuan dikatakan tidak bisa diharapkan semata-mata pada peran pemerintah semata. Bahwa peran stakholder tarkait  seperti peranan organisasi wanita (Muslimat NW) yang memiliki peran terus menerus menyuarakan dan memperjuangakan emansipasi kaum perempuan perlu menjadi contoh bagi organisasi wanita lainnya.

Selaku anggota Komisi VIII di DPR RI yang salah satu patner kerjanya adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, akan terus mendorong berbagai upaya yang bertujuan bagi upaya peningkatan pemberdayaan perempuan. Terlebih bagi organisasi wanita seperti Muslimat NW yang terus menerus aktif melaksanakan berbagai kegiatan bagi anggoanya bahkan bagi jamaah NW dan masyarakat NTB. (lal/adv)

Komentar Anda