SELONG – Bakal Calon Bupati Lombok Timur (Lotim) HM Syamsul Luthfi tidak mau disebut ketinggalan kereta di pilkada Lotim 2018.
Meski partai Demokrat sebagai partai pengusung terkesan tidak begitu aktif menjalin komunikasi dengan parpol seperti yang dilakukan bakal calon bupati lain, namun Luthfi mengaku, dirinya sudah punya parpol koalisi untuk mengusungnya bersama pasangannya H Lalu Zulkifli. Namun Luthfi sendiri belum bersedia menyebutkan parpol manakah yang dimaksud. Tapi parpol itu katanya sudah final mengusung mereka. Parpol koalisi ini juga sudah memenuhi syarat pencalonan yakni memiliki lebih dari 10 kursi di DPRD.Partai Demokrat sendiri memiliki  7 kursi dan parpol koalisinya memiliki 4 kursi.
‘’ Demokrat sudah punya koalisi di Lotim. Meskipun kami tidak gembar gembor selama ini. Tapi untuk memenuhi persyaratan minimal 20 persen kursi di DPRD itu sudah kami penuhi ‘’ kata Luthfi, Selasa kemarin (7/11).
Dia tidak mau menyebut nama parpol koalisi ini terlalu dini dengan alasan supaya konstalasi politik dengan pilkada NTB tidak pecah. Ketua DPC Partai Demokrat Lotim ini menjelaskan, kepastian dukungan dari parpol pengusungnya itu secara resmi akan diberikan saat deklarasi yang akan digelar tanggal 18 November mendatang. Di momen itu, partai tersebut akan menyerahkan SK dukungan.‘’ Jadi standingnya, koalisi yang dibangun Demokrat harus linier dengan provinsi. Kenapa dari dulu saya tidak berinisiatif mendekati partai, karena kami ingin linier. Mana koalisi provinsi, itulah koalisi kami di kabupaten,” tegasnya.
Dia pun mengakui, selama ini dirinya merupakan calon yang paling pasif jika dibandingkan dengan calon lain dalam hal lobi politik. Tapi strategi politik yang dipegang yaitu lebih mengutamakan koalisi linier. Dia menganggap koalisi kinier akan lebih efektif untuk bisa memenangkan pilkada nanti. ‘’Jadi kita tidak khawatir. Kalau mesinnya sejalan dan selangkah, maka tidak ada khawatiran ketika kita bergerak ditengah masyarakat,” tambahnya.
Luthfi mengungkapan, untuk maju di pilkada Lotim tidak perlu harus menggunakan banyak parpol seperti calon lain. Cukup dua atau tiga partai, asalkan persyaratan untuk maju melalui jalur parpol sudah terpenuhi. ‘’ Strategi kita lain. Kalau ada calon yang borong partai silahkan, itu strategi mereka. Tapi kita punya kepentingan beda. Sehingga kita tidak terlalu risau ketika banyak partai sudah diambil oleh calon lain,” tutupnya. (lie)