Lulusan Faterna Tidak Tertarik Wirausaha Peternakan

Prof. Soekardono (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Minimnya mahasiswa lulusan Fakultas Peternakan (Faterna) Univesitas Mataram yang tertarik terjun di dunia wirausaha bidang peternakan, menjadi keprihatinan tenaga pengajar di kampus tersebut. Pasalnya, potensi pengembangan bisnis peternakan di Provinsi NTB sangat besar dalam perekonomian.

Salah seorang guru besar Faterna Unram, Prof. Soekardono mengatakan, lulusan Fakultas Peternakan Unram justru sangat sedikit yang tampil sebagai peternak handal di NTB. Justru sebagian besar alumni Fakultas Peternakan Unram itu terjun di dunia politik, sukses di birokrat, dan juga bekerja di sektor lainnya diluar dunia peternakan.

“Potensi pengembangan peternakan di NTB ini sangat besar. Karena itu, mulai tahun 2017 ini kami akan lebih mendorong mahasiswa untuk tertarik berwiruasaha di peternakan,” kata Prof Soekardono, Jum’at kemarin (10/3).

[postingan number=3 tag=”ekonomi”]

Menurut guru besar peternakan Unram ini, potensi peternakan di Provinsi NTB sangat besar. Baik itu peternakan unggas, kambing, sapi dan lainnya. Potensi yang begitu besar tersebut akibatnya membuat NTB yang kaya alamnya, subur tanahnya ini bidang peternakan kurang membanggakan. Terlihat dari tingginya jumlah pasokan telur ayam dari luar NTB untuk memenuhi kebutuhan penduduk di NTB.

Baca Juga :  Peternak Minta Dibuatkan Kandang Kolektif

Begitu juga dengan kebutuhan konsumsi daging ayam penduduk di NTB, justru dipasok dari luar NTB. Padahal, jika bidang peternakan unggas, kambing, sapi dan lainnya difokuskan, maka nilai ekonominya sangat tinggi.

Terlebih perkembangan industri pariwisata yang semakin maju, sudah barang tentu membutuhkan pasokan dalam jumlah besar. Hal tersebut menjadi peluang bagi peternakan di Provinsi NTB. “Sudah saatnya alumni peternakan itu menjadi peternak yang sukses di NTB,” ujar Prof. Soekardono.

Seokardono menekankan penanaman jiwa kewirausahaan ‘entrepreneurship’ bagi mahasiswa. Untuk menanamkan jiwa wirausaha tersebut, Soekardono mendorong pemangku kebijakan untuk memperbanyak program mahasiswa turun langsung praktik di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) bidang peternakan.

Baca Juga :  Gotong Royong Bisa Jadi Solusi Swasembada Daging Sapi

Hal tersebut sangat penting untuk merangsang para mahasiswa untuk lebih tertarik terjun di bidang usaha/bisnis peternakan yang menjanjikan peluang ekonomi lebih besar.

Usaha bidang peternakan, sudah seharusnya ditangani oleh orang yang memahami tentang dunia peternakan. Tidak seperti sekarang ini, justru peternak sukses itu didominasi oleh kalangan guru, bahkan dari penduduk yang berlatar belakang pendidikan tidak tamat SMA.

Sudah sepatutnya alumni peternakan memanfaatkan peluang usaha peternakan untuk menyiapkan produksi yang melimpah, dan mendukung program swasembada pangan, khususnya di sektor kebutuhan peternakan.

“Sarjana peternakan itu memahami sentuhan teknologi dan faham seluk-beluk beternak. Karena itu, kita inginkan mahasiswa peternakan ini nantinya bisa memberikan swasembada produksi peternakan,” harapnya. (luk)

Komentar Anda