Lukisan Maestro Basoeki Abdullah Dipamerkan di Museum NTB

KARYA MAESTRO: Tiga dari empat lukisan karya sang maestro perupa Basoeki Abdullah yang dipamerkan di Museum NTB selama sepuluh hari, 16-26 Maret 2022. (sigitsetyo/radarlombok)

MATARAM—Museum Negeri NTB bekerjasama dengan Museum Basoeki Abdullah dan Komunitas Seni Sakart Lombok, selama sepuluh hari, 16 – 26 Maret 2022, menggelar Pameran Temporer Seni Rupa “Sense of Basoeki Abdullah”, bertempat di Ruang Auditorium Museum Negeri NTB.

Kegiatan ini dilakukan, sebagai upaya memberikan ruang kepada para seniman di Provinsi NTB, untuk membaca, menginterpretasi dan menyusun kembali nalar-nalar estetik dan serpihan ingatan mereka tentang sang maestro seni lukis Indonesia, Basoeki Abdullah.

“Ada 26 lukisan yang dipamerkan, terdiri dari 4 lukisan karya sang maestro Basoeki Abdullah, 4 lukisan lama tahun 1960-an koleksi Museum NTB, dan 18 lukisan karya para perupa dari berbagai daerah di NTB, baik seniman dari pulau Lombok maupun Sumbawa,” kata Kurator Pameran, Sasih Gunalan, kepada Radar Lombok, Rabu (16/3).

Lukisan para perupa dari NTB yang dipamerkan untuk mendampingi karya sang maestro, sambung Sasih, sebelumnya pihaknya menerima sekitar 40 lukisan yang masuk. “Dari 40 lukisan yang masuk tersebut, setelah dilakukan seleksi oleh pihak kurator, ada 18 lukisan yang dipamerkan, seperti lukisan karya perupa Deni Firmansyah, Wito Mukarni, Haerul Fahmi, dan lainnya,” jelas Sasih.

PAMERAN LUKISAN: Pengunjung antusias melihat Pameran Lukisan karya Sang Maestro Perupa Basoeki Abdullah dan para perupa dari NTB, di Ruang Auditorium Museum NTB. (sigitsetyo/radarlombok)

Selain pameran lukisan, juga akan digelar workshop tentang seni lukis, yang akan diikuti oleh 50 pelajar SMP se-Kota Mataram, tanggal 24 Maret 2022 mendatang. “Kegiatan lainnya yaitu Artistak, diskusi untuk membedah lukisan-lukisan karya teman-teman perupa NTB yang dipamerkan. Selanjutnya juga ada Play Painting, dan perupa yang lolos akan diuji untuk menghasilkan karya secara langsung (melukis),” ujar Sasih.

Sementara itu, Kepala Museum Basoeki Abdullah, Dra Maeva Salmah, M.Si, menyampaikan bahwa pihaknya (Museum Basoeki Abdullah) setiap tahun memang memiliki program menggelar pameran keliling ke berbagai daerah di Indonesia. Dan tahun ini berlangsung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga :  Museum NTB Gelar Pameran Keliling di Lombok Utara

“Ketika bertemu dengan Pak Sasih (Kurator), yang kemudian menawarkan untuk menggelar pameran di NTB, saya jawab mengapa tidak. Apalagi setelah bertemu Pak Bunyamin (Kepala Museum NTB), sahabat saya sejak jaman rikiplik (dahulu), yang ternyata menyambut baik, bahkan menyediakan Ruang Auditorium Museum NTB sebagai lokasi pameran, maka jadi sudah,” ujar Maeva.

Dalam pameran kali ini, ada empat lukisan karya Basoeki Abdullah yang diboyong, yaitu “Potret Diri Pak Basoeki Abdullah”, “Bung Karno”, “Bung Hatta”, dan “Flora Fauna di Bawah Air”.

“Pak Basoeki Abdullah adalah pelukis beraliran “Naturalis Realis” terbaik yang dimiliki Bangsa Indonesia. Ciri khas lukisan karya Pak Basoeki Abdullah, seperti lukisan potret itu, mau kita lihat dari samping kanan atau kiri, maka mata lukisan itu seperti tetap melihat atau melirik kita. Itu kelebihan lukisan karya sang maestro,” jelas Maeva.

Artinya, lanjut Maeva, karya-karya lukisan yang dihasilkan sang maestro ini justru lebih indah, lebih cantik, dan lebih alami dibandingkan dengan kondisi aslinya. Baik itu lukisan jenis potret, maupun lukisan pemandangan alam yang dibuat.

Selain itu, Basoeki Abdullah juga memiliki jiwa kebangsaan yang sangat tinggi. Buktinya, hampir sepertiga dari karyanya yang sebanyak 112 lukisan, koleksi pribadi 720 lukisan, dan 3000 koleksi buku, telah diwasiatkan atau dihibahkan untuk negara.

“Puncaknya ketika beliau (Basoeki Abdullah) meninggal, pihak keluarga dengan ikhlas menyerahkan rumah pribadi Pak Basoeki Abdullah, beserta lukisan karyanya maupun koleksinya, termasuk buku-bukunya kepada Negara, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, untuk dijadikan Museum. Tepatnya tanggal 25 September 2021, resmilah berdiri Museum Basoeki Abdullah,” terang Maeva.

Baca Juga :  Wakil Bupati Nursiah Berharap Ada Museum di Loteng
PAMERAN LUKISAN: Pengunjung antusias melihat Pameran Lukisan karya Sang Maestro Perupa Basoeki Abdullah dan para perupa dari NTB, di Ruang Auditorium Museum NTB. (sigitsetyo/radarlombok)

Sedangkan Kepala Museum Negeri NTB, Bunyamin, M.Hum, menyampaikan pihak Museum NTB selalu terbuka bekerjasama dengan pihak mana pun yang ingin menggelar kegiatan, selama itu masih ada korelasinya dengan Tupoksi Museum NTB.

“Terkait pameran lukisan ini, mungkin ada yang bertanya mengapa digelar di Museum NTB? Perlu diketahui, di Museum NTB ini ada sepuluh jenis koleksi, yang salah satunya adalah koleksi lukisan. Kita memiliki sebanyak 16 koleksi lukisan. Jadi masih ada kaitan. Selain itu, tema kegiatan yang dilaksanakan juga masuk (sesuai) dengan koleksi milik Museum NTB. Sehingga kita sambut hangat gelaran pameran lukisan ini. Apalagi yang dipamerkan adalah karya-karya lukisan sang maestro Basoeki Abdullah,” jelas Bunyamin.

Selain itu, pembicaraan tentang gelaran pameran lukisan karya Basoeki Abdullah ini telah direncanakan sejak tahun 2021 lalu. Sehingga pihak Museum NTB pun menganggarkan untuk dilaksanakan di tahun 2022 ini. “Alhamdulillah, sekarang terealisasi,” ujar Bunyamin.

Untuk lukisan koleksi Museum NTB yang ikut dipamerkan, diantaranya adalah “Gadis Sumbawa”, “Potret Pahlawan Nasional Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid” dan lainnya, yang sealiran dengan lukisan karya Basoeki Abdullah.

“Selain melakukan workshop pelajar SMP se-Kota Mataram, nanti juga akan digelar sosialisasi tentang museum, yang akan diisi oleh para pembicara seperti Kepala Museum Basoeki Abdullah, Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Bogor, Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, dan Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Sasarannya adalah siswa dan guru sebanyak 40 orang, yang dilaksanakan tanggal 17 Maret 2022,” pungkas Bunyamin. (gt)

Komentar Anda