TANJUNG – Luas tanaman jagung Kabupaten Lombok Utara (KLU) mampu melampaui target nasional dari angka 4.615 hektare menjadi 6.459 hektare tahun 2016.
Dari hasil ini, Lombok Utara kembali diberikan jatah untuk mengejar target nasional seluas 4.500 hektaer. Dengan target yang lebih rendah ini, Lombok Utara bakal optimis kembali melampaui jatah kuota diberikan pemerintah pusat tersebut. “Luas areal tanaman jagung di Lombok Utara mencapai 6.459 hektare dari target nasional 4.615 hektare. Dari target diberikan nasional telah melampui mencapai 142 persen dari target yang ditanam pusat,” ungkap Kepala Dinas Ketahanana Pangan dan Pertanian (DKPP) Lombok Utara, H Melta pada saat panen jagung di Desa Persiapan Andalan Kecamatan Bayan, Rabu (29/3).
[postingan number=3 tag=”klu”]
Khusus untuk panen raya ini merupakan kerjasama antara Bank NTB, Universitas Mataram (Unram) dengan pemerintah daerah pada tahun 2016 kemarin. Pihak Bank NTB memberikan bantuan KUR pada 14 kelompok atau 215 petani. Sementara pihak Unram memberikan bantuan dari sisi penggunaan teknologi. Dari hasil kerjasama ini, MK 121 mendapatkan hasil panen 80,75 ton per hektar, MK 728 mendapatkan hasil panen 70,5 ton per hektar, dan fasifik berhasil panen 60,5 ton per hektare. “Sehingga pada tahun ini diharapkan bisa tanam jagung MK2 sampai batas waktu 30 September mencapai 4.500 hektare,” terangnya.
Menurutnya, kualitas persaingan jagung Lombok Utara cukup bagus. Karena, harga pembelian di petani Rp 3.200 melebihi harga pemerintah sebesar Rp 3.150. “Jagung ini sangat bagus, dan mengejar target itu diharapkan ada air dan sudah diusulkan petani yang akan bertanam. “Habis tanam padi, bisa tanam jagung, sedangkan yang sudah tanam jagung bisa tanam jagung lagi, sedangkan pupuk sudah jatah sesuai kelompoknya,” tandasnya.
Sementara itu, Asisten I Setda Lombok Utara Hermanto menyampaikan, sesuai MoU tahun 2016 ada 14 kelompok yang mendapatkan KUR sebesar Rp 1,2 miliar yang sudah dikuncurkan melalui Bank NTB. Dan tahun ini menargetkan 700 petani dengan KUR lebih besar. Sektor pertanian sangat penting dalam pembangunan nasional khususnya di daerah sesuai visi-misi bupati bagaimana sector pertanian harus mendukung sektor pariwisata.
Menurutnya, system pertanian dengan daerah tidak ada bedanya, namun ada beberapa perbedaannya yakni petani harus bisa memanfaatkan pupuk kandang, sistem pengolahan tanah menggunakan hand tractor roda empat supaya lebih dalam penggalian tanahnya. “Kira-kira ini nyang perlu dilakukan,” pintanya mantan Kepala DKPP ini. (flo)