Lotim Siap Launching Kebun Raya Lemor

Mulki
Mulki (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Rencana penataan Kebun Raya Lombok yang berada di kawasan hutan Lemor, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), kini sudah mendapat titik terang. Pasalnya, Kebun Raya yang sempat mendapat penolakan dari warga setempat ini sudah mendapat kesepakatan dengan pemerintah daerah.

“Setelah kita lakukan pertemuan dengan masyarakat dan Muspika, telah ada kesepakatan, dan pemerintah juga sudah menyiapkan lahan di luar kawasan untuk di tempati oleh masyarakat yang sebelumnay berdiam di dalam kawasan. Sehingga kalau tidak ada perubahan rencana, maka  pada bulan September 2017 mendatang siap di launching,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Lotim, Mulki, Rabu kemarin (26/7).

Dikatakan, untuk Kebun Raya Lombok sendiri, maka pihak Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Bali telah menyatakan kesiapannya untuk membantu dalam hal penataan. Dimana Kebun Raya Lombok ini sendiri rencananya akan didirikan di lahan milik Pemda seluas 131,2 ha, yang persis berada di depan hutan Lemor. Diantaranya terdapat 44 ha lahan milik Kehutanan, Pertanian, Peternakan dan Desa. Lahan ini membentang dari pemukiman Gubuk Darul Nasopah ke barat hingga Otak Gawar.

Baca Juga :  Pengamanan Kawasan Wisata Akan Ditingkatkan

Dari areal seluas itu, 82,9 ha diantaranya akan dijadikan areal insitu, yang merupakan lahan yang tetap akan dijadikan hutan. Sementara 48,3 hektar sisanya akan dijadikan lahan eksitu, yang merupakan tempat koleksi tanaman dan taman bunga, serta lainnya. Sedangkan puluhan warga pemukim yang berada di sebagian Otak Gawar dan Gubuk Darul Nasopah atau biasa di sebut Kampung Lemor, mereka akan direlokasi.

Terkait dengan pembayaran terhadap 13 kepala keluarga yang ada di lokasi hutan ini, pemerintah akan memberikan uang sebesar Rp 15 juta per kepala keluarga, dan itu sudah disepakati antara masyarakat dengan pemerintah. ”Jadi ketika dana APBDP keluar, kita langsung memberikan masyarakat dan merelokasi masyarakat dengan baik. Ini kesepakatan kita,” katanya.

Baca Juga :  NTB Tuan Rumah Sail Indonesia Moyo Tambora

Sebagai syarat utama menjadi kebun raya untuk mendapatkan bantuan dari kementerian, termasuk Yayasan Kebun Raya Indonesia, maka harus clear and clean area di kawasan hutan itu. Sehingga dengan sudah selesainya permasalahan ini, maka kebun raya siap di launching.

“Setelah kita bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman sudah siap membantu menyelesaikan kebun raya ini. Karena saat ini pengelolaan kebun raya ini dikelola sama Dinas DLHK,” pungkasnya. (cr-wan)

Komentar Anda