
SELONG – Lombok Timur mulai melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG), Senin (13/1). SMKN 3 Selong menjadi salah satu lembaga pendidikan yang melaksanakan MBG untuk lima hari ke depan.
Pelaksanaan MBG di SMKN 3 Selong berlangsung mulai pukul 09.30 wita dan dibagikan kepada murid saat jam keluar main. Secara simbolis dilakukan pada hari pertama pembagian, para guru meminta kepada murid kumpul di lapangan untuk dibagikan makanan bergizi. Porsi yang disiapkan yaitu sesuai dengan jumlah siswa. Satu porsi terdiri dari nasi, tempe, tahu, sayur dan daging ayam, namun susu tidak disiapkan. Siswa disarankan membawa air minum sendiri.
Kepala SMKN 3 Selong, Ruslan, mengakui program MBG bermanfaat bagi pelajar. Apalagi, kebanyakan siswa tidak sempat sarapan di rumah.”MBG diberikan pada saat jam istirahat sekitar pukul. 09.30 wita dan tidak boleh lebih dari jam 10.00. Kami berharap program ini tetap berlanjut,” pinta Ruslan.
Sayangnya kata dia, makanan yang disiapkan tidak disertai susu. Akan tetapi para siswa yang membawa air minum dari rumah. Dan, pihak sekolah hanya memfasilitasi 10 dus air kemasan bagi yang tidak membawa air minum. Harapan program ini berlanjut kata Ruslan, mengingat diantar pelajar bahkan sempat pingsan lantaran tidak sempat sarapan pagi. Sehingga dengan pemberian makanan gratis ini merupakan waktu yang tepat untuk meminimalisir keadaan tersebut.L ” Setelah menikmati makan gratis itu, para pelajar dapat melanjutkan kegiatan belajar hingga selesai sampai pukul. 14.10 wita.Terpenting dengan adanya program ini diharapkan uang belanja anak-anak bisa dikurangi dan bisa ditabung ” tutupnya.
Untuk jenjang SD dan SMP, saat ini program MBG dimulai dari satuan pendidikan yang ada di Kecamatan Sakra. Sebanyak 13 sekolah dari berbagai jenjang di Kecamatan Sakra terpilih untuk mendapatkan manfaat dari program MBG ini. Salah satunya SMPN 2 Sakra dan SDN 1 Kaselet.
Kepala SMPN 2 Sakra, Hj. Patriah, mengaku senang karena sekolahnya menjadi bagian dari pelaksanaan program ini.. Program MBG sangat baik untuk para siswa karena bisa meningkatkan konsentrasi mereka dalam proses pembelajaran. Terlihat tadi siswa rata-rata menghabiskan makanannya, meskipun ada beberapa siswi yang tidak habis dengan alasan diet,” ungkapnya.
Menu yang dibagikan kepada siswa dalam program MBG ini berupa ayam goreng, tahu, tempe, sayur, dan buah nanas. Pembagian makanan dilakukan dengan menggunakan wadah stainless yang lebih efisien dan ramah lingkungan, berbeda dengan wadah karton atau plastik yang biasa digunakan dalam ujicoba di daerah lain.”Siswa disajikan makanannya dalam keronceng, yang kemudian dibagikan di dalam kelas atau siswa bisa mengambilnya di gedung pada waktu 10 menit sebelum jam pulang,” ujarnya.
Kepala SDN 1 Keselet, Rafi’i, juga menyambut baik pelaksanaan program MBG ini. “Kami sangat senang melihat perhatian pemerintah terhadap siswa-siswi kami, yang sekarang bisa mendapatkan gizi yang baik,” ungkap Rafi’i.
Meski demikian, Rafi’i memberikan catatan terkait waktu pemberian MBG, khususnya bagi siswa SD. Ia mengusulkan agar waktu pengantaran makanan dapat disesuaikan dengan jam kepulangan siswa. “Untuk anak-anak kelas 1 dan 2, mereka pulang lebih awal, sekitar jam 10:30 Wita. Namun, makanan baru sampai sekitar pukul 11 lebih, yang menyebabkan beberapa anak menangis karena ingin segera pulang. Kami sudah menyampaikan hal ini kepada pengantar makanan, dan berharap ke depannya pengantaran bisa lebih disesuaikan dengan jam kepulangan siswa,” ungkapnya.
Rafi’i berharap agar hal ini bisa lebih diperhatikan oleh pihak pengantar makanan, mengingat jam kepulangan tiap jenjang sekolah berbeda-beda.”Kami sudah menyampaikan hal ini, dan siap diantar lebih awal pada hari-hari berikutnya. Ini kan baru hari pertama, jadi kami masih memaklumi,” tutupnya.(lie)