Lotim Larang Penyebaran Paham Ahmadiyah

Keluarkan Edaran Khusus, Gubernur Datang Menjenguk

Parahnya lagi, mereka semakin gencar mengajak masyarakat menganut paham yang mereka yakini. “Masyarakat punya pengalaman panjang, sudah tujuh kali Ahmadiyah berjanji untuk kembali. Tapi ternyata tidak, malah tetap dilakukan penyebaran. Itu yang buat masyarakat sangat terganggu,” sesal gubernur di Lombok Timur, kemarin (21/5).

Lebih lanjut disampaikan, masalah pengerusakan rumah milik warga Ahmadiyah, tidak sesederhana yang terlihat. Untuk memperbaiki kembali rumah yang telah rusak, juga tidak bisa semau pemerintah. “Dulu hanya 2 sampai 4 orang, sekarang menjadi 32 orang jamaah Ahmadiyah. Penyebaran ini yang membuat masyarakat tidak terima,” sebut TGB. 

Baca Juga :  Tiga Pengikut Ahmadiyah Janji Tinggalkan Pemahamannya

Saat ini, mediasi terus dilakukan. Namun rumah jamaah Ahmadiyah yang rusak belum bisa diperbaiki. “Saya minta izin perbaiki rumah Ahmadiyah, warga bilang nanti dulu,” ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, TGB menegaskan bahwa pristiwa perusakan kali ini merupakan kasus pertama setelah 10 tahun lebih Ahmadiyah ditampung di Transito Mataram. “Kata warga, beda keyakinan bisa kami terima. Tapi kalau disebarkan, kami tidak terima,” terang gubernur. 

Baca Juga :  Najamudin Minta Pemerintah Peka

Saat berdialog dengan masyarakat, Gubernur mengajak untuk menjaga hal-hal baik yang tumbuh dan berkembang selama ini. Misalnya semangat persaudaraan, kekeluargaan dan kekerabatan. Apabila ada masalah yang mengganjal, masyarakat diminta menggunakan cara-cara baik untuk menyelesaikannya. Seperti melakukan musyawarah dan saling menasihati. “Kalau ada yang salah, nasihati dia karena dia adalah cerminan kita. Semua kita adalah cerminan satu sama lain,” ungkap TGB. 

Komentar Anda
1
2
3
4
5
6