Lotim Kekurangan 4 Ribu Guru

Lalu Suandi (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Semua satuan jenjang pendidikan di Lombok Timur, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga satuan jenjang pendidikan lebih tinggi, seperti SMA/SMK, masih mengalami kekurangan guru. Kekurangan itu jumlahnya bahkan mencapai sekitar 4 ribuan guru.

Kekurangan guru di Lotim tidak hanya sekolah yang bersatatus Negeri saja.  Namun hal serupa juga terjadi di sekolah swasta. Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat terus berupaya untuk mencari solusi menyikapi kekurangan guru ini. “Kalau masalah kekurangan guru ini tidak sekolah negeri saja, tapi sekolah swasta juga. Ini untuk semua jenjang pendidikan,” kata Kadis Dikbud Lotim Lalu Suandi, Rabu (25/1).

Dikatakan, dari 4 ribu jumlah kekurangan guru, itu khusus untuk sekolah yang berstatus negeri. Sedangkan untuk sekolah swasta tidak masuk dalam hitungan. Kekurangan itu dilihat dari Rombel dan mata pelajaran yang ada di masing-masing sekolah  yang ada di Lotim. Baik itu SD, SMP maupun SMA/ SMK. “Tapi sekarang dengan beralihnya SMA/SMK ke provinsi, tentu kita harus hitung ulang supaya angkanya lebih pas,” ungkap Suandi.

Baca Juga :  Hari Ini 911 SD/MI Lotim Laksanakan UN

[postingan number=3 tag=”guru”]

Menyikapi masalah ini, salah satu upaya dilakukan dengan merekrut jasa tenaga  guru tenaga honor. Baik itu guru honor yang di SK-kan oleh sekolah maupun guru honor yang mendapatkan SK dari pemerintah kabupaten atau biasa dikenal dengan Guru Honor Daerah (Honda).

Sementara ketika disinggung menyangkut kesejahteraan para guru honor di Lotim, Suandi mengaku, masalah kesejahteraan ini masih menjadi persoalan. Hal ini  kata dia, terjadi karena jumlah guru honor di Lotim yang masih tidak rasional . Artinya dalam satu sekolah, ketika hanya membutuhkan dua guru honor, namun yang diangkat sampai empat guru honor.

Baca Juga :  Sandera Tunjangan Guru, Suruji Diminta Mundur

“Makanya harus diadakan upaya rasionalisasi. Kita sesuaikan dengan kemampuan. Kalau punya rejeki sedikit, tapi dibagi banyak orang, kan tidak bisa kita bicara kesejahteraan,” terang Suandi.

Beda halnya dengan guru honor yang mendaptakan SK dari Bupati. Mereka ini sistem penggajiannya sudah ada ketentuan yang jelas. Dari tahun pertama hingga berikutnya, gaji guru Honda akan naik secara berjenjang. Besar gajinya hingga mencapai angka UMR. (lie)

Komentar Anda