SELONG—Lombok Timur (Lotim) memang menjadi salah satu daerah yang cukup banyak dilirik para investor. Ini tak lepas dari sejumlah potensi usaha yang disuguhkan dan menjanjikan bagi para investor. Salah satunya investasi di bidang parIwisata, baik wisata pegunungan, pantai dan lainnya.
Namun dari sekian investor yang berminat investasi, kebanyakan dari mereka tidak menunjukkan keseriusannya. Buktinya meski sudah diberikan izin, tetapi mereka tak kunjung melakukan aktifitas, bahkan menghilang begitu saja.
“Investor di Lotim ini setiap tahunnya banyak. Tapi yang kita harapkan investor yang serius dan punya modal,” kata Kepala Dinas Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, M. Sukri, Jumat (10/3).
[postingan number=3 tag=”investor”]
Dikatakan, siapapun investor yang ingin berinvestasi, yang paling diutamakan adalah keseriusannya. Investor itu harus mematuhi sejumlah ketentuan yang berlaku.  Syaratnya mereka harus bersedia menyimpan modal investasi di bank daerah untuk dijadikan sebagai jaminan. “Kalau mereka sudah mulai berinvestasi, silahkan uang itu diambil lagi di bank,” terang dia.
Dijelaskan, beberapa waktu lalu mereka telah menerbitkan izin untuk usaha perhotelan di wilayah Pantai Serewe. Nyatanya, kedua investor tersebut sampai sekarang tak kunjung membangun usahanya. Padahal izin telah dikeluarkan cukup lama.
Untuk izin investasi kata dia, kebanyakan berada di objek wisata pegunungan, terumata di wilayah Sembalun. Sementara untuk objek wisata pantai, sejauh ini masih belum ada peningkatan. Hal ini disebabkan karena berbagai kendala yang dialami para investor, terutama terkait persoalan lahan. “Yang bagus sekarang Sembalun. Kalau pantai masih landai-landai saja,” terangnya.
Untuk capaian investasi itu sendiri lanjutnya, angka investasi di Lotim setiap  tahun cukup mengalami peningkatan. Misalnya jika dibandingkan nilai investasi  tahun 2016 dengan tahun sebelumnya, capaian investasi 2016 mencapai Rp 15 miliar. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. “Kalau nilai investasi untuk tahun ini masih belum ada target,” singkat Sukri. (lie)