Lotim Berhasil Turunkan Stunting, BKKN Pusat Bangga

VIRTUAL: Acara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bergerak secara virtual, Selasa (20/9).

SELONG – Keberhasilan Pemkab Lombok Timur menurunkan angka stunting mendapat
apresiasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI. Sebelumnya prevalensi stunting Lombok Timur berada di peringkat 9 dari 10 kabupaten/ kota di NTB. Kini angkanya naik ke posisi 6.

Prevalensi stunting Lombok Timur saat ini berada di angka 17,63 persen. Lombok Timur memiliki 152.696 keluarga berisiko stunting dari 255.891 keluarga sasaran (59,67 persen).
Sementara itu jumlah sasaran pendampingan sebanyak 9.970 calon pengantin, 25.887 ibu hamil dan 25.887 ibu pasca salin. ”Kita memberikan apresiasi atas keberhasilan Lombok Timur menurunkan prevalensi stunting. Kita juga bangga karena sebelumnya Lombok Timur memiliki angka stunting yang lebih tinggi diantara kabupaten lainnya,” kata kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo, saat menghadiri acara Tim Percepatan Penurunan Stunting
(TPPS) Bergerak secara virtual.

Baca Juga :  Warga Sakra Barat Tewas Saat Mancing

Melihat capaian itu, ia yakin tahun ini posisi Lombok Timur akan terus naik. Keberhasilan yang telah diraih itu terangnya, tentunya supaya terus dipertahankan salah satunya dengan memperkuat semangat gotong-royong dan penekanan pada upaya pencegahan dengan melibatkan semua pihak terkait. Baik itu masyarakat dan seluruh jajaran swasta maupun pemerintah itu menjadi kunci yang penting.

”Upaya pencegahan relatif lebih mudah dibanding penanganan, begitu pun penanganan
stunting untuk usia di bawah dua tahun. Kita juga harus mengoptimalkan berbagai potensi yang ada, termasuk dana alokasi khusus (DAK),” tutupnya. Sementara itu, Bupati Lombok
Timur, HM. Sukiman Azmy, menyampaikan tahun 2018 angka stunting di Lombok Timur mencapai 47 persen dan berhasil turun menjadi 17 persen hingga pekan kedua September. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB, Lombok Timur berhasil mencapai urutan ke-6 dari sebelumnya di posisi ke-9.

Baca Juga :  Cegah Korupsi, Kades dan ASN Dikumpulkan

”Untuk mengoptimalkan penurunan itu kita tentunya membutuhkan arahan dari BKKBN,” ungkapnya. Kepala Dinas P3AKB Lobar, H. Ahmat, juga menjelaskan Lombok Timur memiliki 3.063 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB yang tersebar di 21 kecamatan dan 254 desa/kelurahan. Ia optimis Lombok
Timur dapat meraih target 14 persen sesuai target nasional. (lie/adv)

Komentar Anda