Loteng Belum Membutuhkan Tambahan Pegawai

HL Sastrawirya (DOK/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Peluang pembukaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Lombok Tengah, tahun ini tertutup.

Jumlah pegawai sebanyak 11 ribu lebih di daerah dinilai cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga tambahan pegawai belum dibutuhkan untuk tahun ini, selain memang moratorium penerimaan CPNS masih berlaku. “Jumlah PNS kita cukup besar, yakni 11 ribu orang. Jadi kita belum terlalu tertarik untuk mengusulkan kembali,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lombok Tengah, HL Sastrawirya, kemarin (1/11).

Sastra menjelaskan, masih berlakunya moratorium ini menutup pintu pembukaan jalur umum. Lain halnya dengan program pengangkatan jalur pengabdian, seperti kategori satu (K1) dan kategori dua (K2). Di mana program ini merupakan program langsung pemerintah pusat, seperti tahun 2014 silam. ‘’Kalau jalur umum kita berpatok pada moratorium di samping jumlah pegawai kita masih memadai. Tapi kalau jalur pengabdian, itu tergantung pemerintah pusat,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Kantor Dispora Memprihatinkan, Pegawai tak Nyaman Bekerja

Ditanya soal minimnya jumlah tenaga kesehatan dan tenaga pendidik PNS? Sastra tak memungkiri kekurangan itu. Tapi, melihat kondisi anggaran dan peraturan pusat, belum ada sinyal untuk pembukaan jalur umum. Khususnya untuk Lombok Tengah. ‘’Kalau untuk tenaga kesehatan dan pendidikan, memang kita sangat membutuhkan tambahan. Tapi, karena pusat masih memberlakukan moratorium pelarangan pengangkatan melalui jalur umum, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” keluhnya.

Baca Juga :  7.049 PNS SMA dan SMK Resmi Jadi Pegawai Pemprov

Kendati demikian, sambung Sastra, pihaknya akan tetap melakukan upaya maksimal dalam memberikan pelayanan dengan jumlah tenaga yang ada. Salah satu caranya dengan melakukan roling tugas. Beberapa tenaga dalam satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dinilai gemuk PNS-nya, akan ditarik untuk ditempatkan di SKPD lain. Terutama SKPD yang lebih banyak melayani kebutuhan masyarakat. “Melakukan roling tugas, hanya itu satu satunya yang dilakukan sambil menunggu moratorium pusat dicabut,” ujarnya singkat. (cr-ap)

Komentar Anda