Lombok Timur Tertinggi Angka Kematian Bayi

Kurang Gizi, merupakan salah satu indikator pertumbuhan balita yang menggambarkan berat badan relatif dibandingkan dengan umur anak. “Penyebab masih tingginya prevalensi kurang gizi di NTB karena tingkat kemiskinan. Usia pernikahan yang masih rendah, pola asuh dan penyakit-penyakit infeksi, diare maupun penyakit bawaan sejak lahir,” jelasnya. 

Baca Juga :  Baru Lahir, Bayi Perempuan Ini Ditelantarkan

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dibutuhkan upaya yang menyeluruh dan terintegrasi dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Dikes NTB sendiri dalam mengatasi terjadinya prevalensi kurang gizi, melakukan kegiatan-kegiatan penambahan asupan gizi dan vitamin bagi balita di seluruh puskesmas se-NTB. “Pada tahun 2017, alokasi anggaran dari APBD I untuk mengatasi prevelensi kurang gizi ini sekitar Rp1,3 miliar,” tandasnya. (zwr)

Komentar Anda
1
2
3