Lombok Timur Tertinggi Angka Kematian Bayi

Lebih lanjut disampaikan Marjito, umur harapan hidup (UHH) Provinsi NTB sebenarnya mengalami kenaikan dari 64,74 tahun menjadi 65,55 tahun. “UHH ini merupakan salah satu komponen pembentukan IPM (indeks pembangunan manusia, red),” katanya. 

Selain UHH, komponen pembentuk IPM yaitu harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS), dan pengeluaran per kapita per tahun. “Semua komponen itu mengalami peningkatan, sehingga IPM kita menaiki tangga peringkat ke-29 dari 34 provinsi,” terang Marjito. 

Baca Juga :  Dikira Boneka, Ternyata Bayi Tak Berdosa

Untuk UHH tertinggi, diraih oleh Kota Mataram yaitu 70,98 tahun. Sedangkan yang terendah, terjadi di Kabupaten Lombok Timur di bawah pimpinan H Ali BD yaitu 65,01 tahun. “Angka kematian bayi sangat terkait dengan capaian UHH. Lombok Timur angka kematian bayi tertinggi dan UHH terendah se-NTB,” sebut Marjito. 

Baca Juga :  Ibu Penelantar Bayi Perempuan Ditangkap

Untuk bayi kurang gizi, Kabupaten Dompu menjadi daerah di NTB yang tertinggi persentase angka prevalensi kurang gizi sebesar 33 persen pada tahun 2017. Sedangkan daerah terendah ada di Kabupaten Lombok Barat sebesar 19,1 persen. Data prevalensi kurang gizi diperoleh Dikes NTB melalui kegiatan pemantauan status gizi (PSG) yang dilakukan setiap tahun.

Komentar Anda
1
2
3