Lombok Digoyang Gempa 4,4 SR

Sumber BMKG

MATARAM –Warga pulau Lombok kembali dikejutkan dengan gempa bumi berkekuatan 4,4 skala richter (SR) pukul 23:11:05 Wita, Sabtu (12/9/2020).

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si membenarkan adanya gempa yang dirasakan sebagai besar masyarakat pulau Lombok. “Dari analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan M= 4,4. Episenter terletak pada koordinat 8,15 LS dan 116,26 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 25 km timur laut Lombuk Utara NTB, pada kedalaman 11 km,”terangnya lewat keterangan tertulis sambil memantau laporan.

Ia juga menjelaskan, jenis dan mekanisme gempa bumi tersebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Flores back arc thrust. Menurut laporan yang diterima, dampak gempa bumi dirasakan masyarakat berupa guncangan di wilayah Lombok Utara dan Lombok Baratpada skala III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Bahkan terasa getaran seakan akan truk berlalu), Mataram dan Lombok Tengah II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,”terangnya.

Hingga pukul 23:24 Wita berdasarkan hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi 1 aktivitas gempa bumi susulan berkekuatan M=2.8 SR.

Ardhianto juga melaporkan, aktivitas kegempaan wilayah NTB dan sekitarnya pada periode 4-11 September 2020. Dimana seismisitas yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram pada Minggu kedua periode 4 – 11 September 2020 telah terjadi gempa bumi sebanyak 61 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 61 kejadian tersebut terdapat 2 gempa bumi yang dirasakan sekitar wilayah Nusa Tenggara Barat.

Gempa bumi pada 6 September 2020 dengan magnitudo M=4.1 dirasakan di Sumbawa pada skala III MMI dan gempa bumi Tanggal 11 September 2020 dengan Magnitudo M=4.9 dirasakan di Kota Bima III MMI.

Getaran gempabumi dirasakan nyata dalam rumah. Terasa seakan-akan ada truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. “Analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya Minggu kedua 0eriode 4 – 11 September 2020 dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian dan kedalaman tiap kejadian gempa bumi,”jelasnya.

Ia juga menguraikan, berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempa bumi pada Minggu kedua periode 4 – 11 September 2020 terlihat kejadian gempa bumi terbanyak pada tanggal 4 dan 7 September sejumlah 13 kejadian.

Kemudian, berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 25 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 36 kejadian dan terdapat tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan M > 5. Dan, berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 54 kejadian.

Gempa bumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 7 gempa bumi dan tidak terdapat kejadian gempa bumi dengan kedalaman > 300 Km. “Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,”imbaunya. (sal)

Komentar Anda