“Lombok Barat Menari”, Upaya Eksis di Tengah Pandemi

Tarian Ngerakat oleh Suhell's Model and Dance dari Kecamatan Lembar. (IST/RADAR LOMBOK)

Tari Gendang Beleq, Tari Rudat dan Tari Gandrung Sasak mungkin merupakan beberapa tari tradisional yang masih akrab didengar dan masih sering kita lihat diperagakan oleh para seniman di pentas-pentas budaya maupun acara lainnya di Lombok.

Keberadaan seniman tari tradisional Lombok tentu kita harapkan bisa tetap survive dan berkembang, sekaligus mampu memelihara dan melestarikan warisan seni leluhur di tengah gencarnya pengaruh dunia modern saat ini.

Untuk memupuk semangat para seniman tari tardisional menjaga kelestarian tarian-tarian tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) sejak Rabu (28/7) mengadakan workshop seni tari bertajuk “Lombok Barat Menari” Harmoni dalam Rasa, Gerak dan Irama.

Sebanyak 30 peserta dari 5 sanggar tari yang ada di Lombok Barat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Puri Saron Senggigi itu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan lebih hingga pengalaman baru bagi para seniman tari muda yang ada di Lombok Barat.

“Sementara ini kami hanya mengundang lima sanggar dulu yang bisa kita akomodir. Kami juga hadirkan narasumber yang kami harapkan bisa memberikan pembekalan kepada para peserta terkait ilmu dan segala hal tentang tari-tari tradisional yang ada di Lombok Barat khsusunya,” terang Lalu Rifhandani, Kepala Bidang Pemasaran Dispar Lobar.

Baca Juga :  Taman Narmada Akan Ditata, Ini Desainnya

Dani menegaskan, pembatasan jumlah peserta dilakukan sebagai bentuk kepatuhan penerapan protokol kesehatan covid-19. Sebelum kegiatan para peserta dan panitia juga mengikuti rapid antigen untuk mencegah pelenyebaran virus corona.

Selain workshop kegiatan juga dilanjutkan dengan penampilan setiap sanggar. Hal ini ditujukan untuk melihat hasil materi yang sudah diberikan sekaligus sebagai ajang promosi kesenian tari yang ada di Lombok Barat.

Penampilan diawali oleh Sanggar Tari Sopoq Angen dari Kecamatan Labuapi dengan membawakan Tari Rudat. Kemudian dilanjutkan dengan tarian Ngerakat oleh Suhell’s Model and Dance dari Kecamatan Lembar, dilanjutkan oleh Sanggar Tari Dara Jingga dari Kecamatan Gunungsari dengan tarian Bala Anjani. Penampilan kemudian dilanjutkan oleh Sanggar Tari Kemuning dari Kecamatan Sekotong dengan tari Lesung dan ditutup oleh penampilan Sanggar Tari Candra Dewi dari Kecamatan Narmada yang membawakan tari Kembang Sembah.

Salah satu narasumber yakni Ni Wayan Sri Ariani sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas Dispar Lobar ini, menurutnya akan sangat bermanfaat untuk eksistensi sanggar-sanggar tari dan seni lainnya yang ada di Lombok khususnya.

Baca Juga :  Vaksinasi Gelombang III, Lobar Mantapkan Langkah Sambut Wisatawan

Memberikan kesempatan dan panggung bagi para pelaku seni tari menurutnya adalah sentuhan atau upaya yang paling pas untuk sanggar-sanggar tari agar tetap eksis dan tidak mati suri.

“Semoga nanti dari Lombok Barat, dari Kota Mataram, dari Provinsi maupun kota-kota lainnya bisa memberikan perhatian khusus seperti pembinaan atau memberikan mereka (seniman tari, red) apresiasi untuk tampil di tempat-tempat formal,” harapnya.

Sambutan positif lainnya juga disampaikan oleh Ni Luh Aprilia Dewi, Pembina Sanggar Candra Dewi yang berasal dari Narmada.

Baginya, kegiatan sungguh luar biasa sekali, dari kegiatan ini ia mengaku bisa memberikan tambahan pengalaman dan mental bagi para muridnya.

“Mereka juga di sini bisa saling mengenal dengan sanggar lain dari berbagai daerah di Lobar yang belum mereka kenal, dan berbagi ilmu untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya,” lanjut Dewi. (RL)

Komentar Anda