Lolos Seleksi Ketat, Sisihkan Ratusan Peserta Lain

Denisward Eurico Bathany mengharumkan nama NTB.  Melalui serangkaian seleksi cukup ketat dan panjang, dia  terpilih seabagi salah satu  wakil Indonesia dalam kegiatan Preparatory Meeting for the Baseline Study on the Status of Child Participation in the ASEAN di Manila, Filipina.

 


Ahmad Yani — Mataram


 

 

Tanggal 23 – 27 Mei, menjadi hari tak akan terlupakan bagi Denis-sapaan akrab Denisward Eurico Bathany. Ketua  Siswa SMAN 1 Mataram ini  terpilih mewakili Indonesia dalam Preparatory Meeting for the Baseline Study on the Status of Child Participation in the ASEAN (Pertemuan Partisipasi Forum Anak di kawasan Asia Tenggara).

Tak mudah bagi  ketua Dewan Anak Mataram (DAM) ini  meraih kesempatan tersebut. Dia berhasil mengungguli ratusan pesaing berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Ada dua anak yang terpilih mewakili Indonesia dalam pertemuan forum anak bergengsi di kawasan negara – negara ASEAN tersebut. Selain Denis Eurico Bathany asal Nusa Tenggara Barat, satu orang lainnya yakni Ayu Rizky asal DKI Jakarta.

Sebelum terpilih, Denis sudah mengikuti serangkaian seleksi cukup ketat dan panjang. Mulai dari tingkat provinsi dan nasional. Seleksi dilaksanakan sejak tahun 2015 lalu.  Dia dites

kemampuan Bahasa Inggris, penguasaan berbagai problematika yang  dihadapi anak dan solusi penanganannya serta leadership kepemimpinan.

Pada tahun tersebut pula, Denis mewakili provinsi NTB sebagai peserta Tunas Muda Pemimpin Indonesia (TMPI) yang  diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dalam TMPI itu, Denis terpilih sebagai peserta terbaik sekaligus juara. Dalam forum tersebut Denis dikukuhkan sebagai anak berprestasi. Pengakuan dan penghargaan pun langsung diberikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

Baca Juga :  Mariati Berharap Tampil di ASEAN Games 2018

Pada tahun 2015 lalu, Denis juga mewakili NTB menjadi peserta dalam forum Parlemen Anak Indonesia. Forum tersebut diselenggarakan Kementerian PPA dan DPR RI. Dalam forum perlemen anak tersebut, dirinya diperkenalkan sistem politik pemerintahan, parlemenen dan ketatanegaraan di tanah air. Bahkan, dirinya pun dilatih dan diperankan seolah – olah menjadi anggota parlemen.

Dengan berbagai forum yang diikuti dan dilakoni, kian makin mengasah kemampuan leadership dimilikinya. Akhirnya, Denis pun tidak menyangka bahwa dirinya akan dipilih sebagai salah satu dari dua peserta mewakili Indonesia dalam pertemuan forum anak di kawasan Asia Tenggara. 

Baginya, itu adalah kesempatan dan sekaligus pengalaman luar biasa, yang harus dipergunakan secara optimal dan maksimal untuk bisa menimpa ilmu dan mengasah kemampuan leadership atau kepemimpinannya. " Saya begitu surprise bisa mewakili Indonesia" katanyakepada Radar Lombok, kemarin.

Berorganisasi memang tidak bisa dilepaskan dari remaja berusia 15 tahun tersebut. Organisasi sudah menjadi bagian dari kehidupan yang  dilakoninya. Denis – panggilan akrabnya, sejak 2015 lalu dipercaya menjadi ketua DAM Kota Mataram. Tak sampai disitu, Denis pun dipercaya sebagai Sekretaris Forum Anak Nasional.

Dia mengatakan, selain akan memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia kepada  peserta lainnya  dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara, diri pun tak akan lupa mempromosikan provinsi Nusa Tenggara Barat dan khususnya Kota Mataram. Menurutnya, dirinya pun memiliki tanggung jawab juga untuk bisa memperkenalkan dan mempromisikan daerahnya kepada  peserta lainnya yang  berasal dari negara di kawasan Asia Tenggara.

" Ada rasa tanggung jawab pula memperkenalkan dan mempromosikan daerah kita. Biar bisa dikenal lebih luas," ungkapnya.

Baca Juga :  10 GOR Direnovasi untuk Asean Games

Dalam forum partisipasi anak se -ASEAN yang berlangsung selama sepekan itu, pihaknya memperoleh gambaran terkait persoalan banyak dihadapi anak di negara – negara Asia Tenggara. Bagaimana komitmen dari 10 negara di kawasan tersebut dalam penanganan dan sekaligus solusi penyelesaiannya. Bagaimana pemerintah di masing – masing negara ASEAN pro terhadap anak dalam berbagai kebijakannya.

Selain itu, sebagai generasi penerus bangsa kedepan, para peserta pun diperkenalkan berbagai khazanah kekayaan yang  dimiliki dari masing – masing negara. Serta berbagai bentuk kerja sama yang dilakoni di antara 10 negara tergabung di kawasan ASEAN  tersebut. " Prinsipnya, dalam forum tersebut kita para peserta diberikan kesepahaman terkait berbagai perlindungan terhadap anak dan kerja sama di antara negara ASEAN," tutur Denis bercita – cita masuk Fakultas Fisipol Universitas Gadjah Mada, Jogdjakarta itu.

Dalam forum tersebut akan ditelurkan pula deklarasi komitmen perlindungan dari anak – anak ASEAN kepada pemerintah terhadap perlindungan dan partipasi pengembangan masa depan anak – anak lebih baik di kawasan ASEAN. Diharapkan dari forum tersebut ada keberlanjutan dari para generasi penerus bangsa terhadap berbagai kerja sama yang sudah ada.

Sementara itu, Ratna dari Kementerian PPA mengatakan, salah satu materi akan dibahas dalam forum itu terkait dengan partisipasi anak di kawasan ASEAN. Terutama terkait partisipasi anak melalui cyber media. Ditengah gejala sosial media mengemuka di seluruh dunia baik sisi positif mau negatifnya. Bagaimana komitmen negara ASEAN terhadap partisipasi anak dan perlindungannya. " Serta berbagai kerja sama dan kesepakatan di antara negara ASEAN terkait anak turut diperkenankan kepada para delegasi anak," pungkasnya.(*)

Komentar Anda