Lobster, Udang dan Cumi tanpa Dokumen Diamankan

DIAMANKAN : Tim gabungan membuka boks berisi lobster yang tidak dilengkapi dokumen pengiriman dari Surabaya ke Mataram saat operasi di Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Rabu (23/11) (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG – Empat boks lobster, udang windu dan cumi tanpa dilengkapi dokumen diamankan dalam operasi gabungan yang dilaksanakan Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) II Mataram, Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Balai Karantina Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB serta kepolisian di Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Rabu (23/11). Empat boks ini dibawa oleh bus dari Surabaya dan rencananya hendak dibawa ke salah satu restoran di Mataram.

Kepala BKIPM II Mataram Muhlin mengatakan, terhadap empat boks hasil perikanan tersebut akan dilakukan penahanan selama tiga hari untuk diberi kesempatan melengkapi dokumen dari daerah asal. “Kalau tidak dapat melengkapi maka dilakukan penolakan atau dikembalikan ke daerah asal oleh pemilik paling lama tiga hari. Apabila tidak dikembalikan, dilakukan pemusnahan,” tegas Muhlin.

Baca Juga :  Tiga Mahasiswa Diamankan Polisi

Muhlin sendiri belum mengetahui berapa jumlah lobster, udang windu dan cumi yang diamankan karena masih di dalam boks. Begitu juga dengan nilai dari seluruhnya yang diamankan.

Ditegaskannya, semua hasil perikanan yang ingin masuk atau keluar harus memiliki dokumen atau sertifikat kesehatan dari BKIPM. Jika tidak, maka barang tersebut masuk kategori ilegal. “ Saat ini kita perketat semuanya. Tidak boleh ada lagi yang mengeluarkan atau memasukkan tanpa ada dokumen dari kami,” terangnya.

Baca Juga :  Gagal Tangkap Penadah, Puluhan BB Diamankan

Dalam operasi kemarin juga ditemukan daging ayam, bakso dan nugget yang tersimpan dalam 11 boks tanpa dilengkapi dokumen. Barang-barang tersebut ditahan. Namun ini bukan ranah BKIPM melainkan Balai Karantina Pertanian

Dari pantauan koran ini, tidak ada perlawanan dari pengendara bus dari Surabaya. Dia kooperatif memberikan waktu bagi petugas melakukan pemeriksaan barang-barang di bagasi. (zul)

Komentar Anda