Lobar Dapat Jatah Rp 107 Miliar untuk Korban Gempa

Bantuan Korban Gempa
Ilustrasi

GIRI MENANG – Presiden Joko Widodo diagendakan datang lagi ke Lombok hari ini. Presiden datang dalam rangka pencairan bantuan untuk korban gempa. Informasinya, ada sekitar Rp 300 miliar lebih bantuan akan dicairkan. Ada sekitar Rp 107 miliar lebih untuk Lombok Barat.

Sebagaimana hasil pendataan, rumah rusak memang terbanyak di Lombok Barat yakni mencapai 72 ribu unit baik yang rusak berat, sedang maupun ringan.

Jatah untuk Kabupaten Lombok Barat ini disampaikan Bupati H. Fauzan Khalid saat rapat pimpinan (Rapim)  kemarin (18/10). Ia menjelaskan untuk penanganan korban gempa di Lobar sudah masuk dana sekitar Rp 107 miliar. Dana ini untuk rekonstruksi bangunan korban gempa yang rusak.”Sekitar 107 miliar sudah masuk uang untuk rekonstruksi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ruwetnya Urusan Administrasi, Korban Gempa Bosan Menunggu

Para korban diharapkan secepatnya bisa kembali kembali dan tinggal di rumah tetap mereka. Bantuan untuk para korban dipastikan akan secepatnya cair. Pemerintah pusat juga menyederhanakan prosedur pencairan.”Pemerintah pusat sudah berusaha untuk mempermudah proses pencarian bantuan,” katanya.

Begitu juga untuk bantuan Jaminan Hidup (Jadup), sudah ada kepastian dari pemerintah pusat bahwa Jadup akan diberikan. Untuk Jadup kata bupati, pihaknya sudah meng –SK-kan 5 ribu KK yang sudah siap menerima Jadup.

Dalam Rapim ini Fauzan juga menyindir sejumlah SKPD yang terkesan pasif, atau kurang tanggap dan tidak responsif terhadap bencana. OPD yang dianggap kurang responsif akan menjadi catatan dan menjadi bahan evaluasi untuk kedepan.”Saya melihat ada sejumlah OPD yang kurang tanggap atas bencana ini, ini akan saya evaluasi,” katanya.

Baca Juga :  Kopasus Diterjunkan Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani

Soliditas internal di Pemkab Lobar dalam mengatasi musibah gempa harus tetap dijaga. Namun ternyata ada SKPD yang pasif, sehingga ia juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia berharap agar dalam hadapi musibah, hendaknya semua pihak tidak saling tunggu. Semua pihak, kata dia, harus punya komitmen, tidak hanya fisik, dana dan waktu, tapi juga perasaan harus siap dikorbankan.” Saya harap SKPD yang kemarin tidak aktif, ke depannya jangan lagi (seperti itu). Semakin banyak teman kita menghadapi musibah, maka makin cepat kita selesaikan,” pungkasnya.(ami)

Komentar Anda