Listrik Sering Padam, Ansor Geruduk Kantor PLN

Ansor Geruduk Kantor PLN
HEARING: Pengurus GP Ansor Lombok Tengah saat melakukan hearing di Kantor PLN Cabang Praya, Kamis kemarin (14/11). (M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Lombok Tengah (Loteng), menggeruduk Kantor PLN Cabang Praya, Kamis kemarin (14/11). Mereka datang untuk mempertanyakan permasalahan listrik yang sering padam, sehingga banyak masyarakat yang mengalami kerugian.

Ketua GP Ansor Lombok Tengah, Wahyu Satriadi menegaskan bahwa beberapa minggu terakhir, pemadaman listrik cukup meresahkan masyarakat. Kejadian ini sangat mengecewakan, karena dilakukan secara tiba-tiba oleh PLN. Dimana seharusnya pihak PLN tidak melakukan hal seperti ini, mengingat ini sangat merugikan masyarakat sebagai konsumen.

“Kami menilai kebijakan PLN ini sangat keterlaluan. Terlebih dilakukan pada musim-musim dimana masyarakat juga sedang minus air. Penderitaan masyarakat semestinya jangan ditambah lagi dengan pemadaman listrik,” ungkap Wahyu Satriadi, yang ditemui usai menggelar hearing di Kantor PLN Cabang Praya.

Lebih jauh disampaikan, saat ini masyarakat sedang darurat air, dan jangan ditambah lagi dengan darurat listrik. Pasalnya, pemadaman ini juga tidak didahului dengan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga wajar kemudian masyarakat makin kecewa dengan apa yang dilakukan oleh pihak PLN.

“Masyarakat juga masih banyak yang menggunakan listrik sebagai sumber energi untuk mengambil air. Sehingga masalahnya makin banyak, belum lagi masalah perekonomian lainnya yang ditimbulkan,” jelasnya.

Untuk itu, Gerakan Pemuda Ansor Lombok Tengah menuntut agar PLN bertanggung jawab atas kebijakan sepihak ini, dan masyarakat perlu berpikir ulang untuk menunaikan kewajibannya dalam membayar listrik. “Masyarakat jangan hanya dituntut menyelesaikan kewajibannya, tetapi aspek dan kualitas pelayan PLN mereka abaikan,” kesalnya.

Ia mengaku selama ini masyarakat sangat tertib membayar rekening listrik. Maka tidak ada alasan bagi PLN untuk melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat. Sehingga pihaknya meminta agar bobroknya pelayanan PLN segera diatasi dengan baik. “Kami meminta agar PLN tidak lagi membuat masyarakat kecewa dengan pemadaman listerik ini,” tegasnya.

Sementara itu, anggota Ansor lainnya, Sadrah menegaskan bahwa PLN seharusnya menjelaskan kepada masyarakat soal kenapa pemadaman listrik ini dilakukan, untuk memberikan pemahaman masyarakat. Disatu sisi, ke depan jika ada pemadaman agar dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.

“Alasannya dari waktu ke waktu selalu daya.  PLN mestinya memberikan terobosan agar kemampuan daya yang dimiliki sesuai kebutuhan. Mengenai alasan perbaikan dan perawatan, semestinya PLN sudah punya alternatif cadangan, agar masyarakat tidak selalu menjadi korban atas pemadaman listrik ini,” ketusnya.

Terpisah, Manager PLN Praya, Samrun Haji menegaskan bahwa pemadaman listerik secara bergilir ini memang serentak terjadi di pulau Lombok. Pasalnya ada penurunan daya dari 8,5 Megawat (MW), menjadi 3,5 MW. Pihak PLN sendiri juga selama ini terus melakukan perbaikan, agar kedepan listrik menjadi normal kembali.

“Mesin PLN di Jeranjang  dan Paok Motong sedang dilakukan perbaikan, dan pelanggan memang taunya lampu menyala saja. Tapi memang saat ini kita ada masalah, dan ini kemungkinan akan normal pada Desember. Sehingga kita berharap agar warga berhemat. Matikan lampu saat jam istirahat, begitu juga agar AC dimatikan saat istirahat jam kantor,” pintanya.

Diakui, saat ini setidaknya ada 290.000 pelanggan di Lombok Tengah, yang pemadaman terpaksa dilakukan secara bergilir,. Untuk itu, pihaknya berharap warga memaklumi kondisi yang ada saat ini. “Pemadaman bergilir dilakukan se pulau Lombok, karena memang saat ini sedang ada perbaikan,” jelasnya. (met)

Komentar Anda