MATARAM – Puluhan rumah yang ada di Lingkungan Bintaro Jaya Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan masih terendam banjir hingga kemarin. Di lingkungan lain air sudah surut.
Tidak hanya rumah, banjir juga merendam gedung SDN 47 dengan ketinggian hingga betis orang dewasa. Air masuk ke ruang belajar siswa. Akibatnya aktivitas belajar mengajar diliburkan. “Tadi pagi memang anak-anak datang ke sekolah, tapi setelah saya lapor ke Dikbud anak-anak diminta untuk dipulangkan,” ungkapnya kepada Radar Lombok saat ditemui kemarin dilokasi (31/1).
Pihaknya khawatir dengan kondisi banjir sehingga meliburkan siswa. Pihaknya juga sudah melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar melakukan tindakan. Sekitar pukul 11.00 Wita kemarin pihak BPBD Kota Mataram datang membawa mesin penyedot air. BPBD turun langsung bersama Camat Kota Mataram. Ada juga anggota DPD RI Dapil NTB Hj. Baiq Diah Ratu Ganefi.” Saya datang karena diminta sama masyarakat selaku konstituen saya,” kata Diah.
Banjir di Kota Mataram ini sudah terjadi setiap tahun. Seharunya Pemkot Mataram mempersiapkan diri dengan peralatan yang memadai. Masalahnya BPBD tidak memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan penanggulangan. Buktinya untuk menyedot air ini BPBD hanya memanfaatkan satu mesin air dengan selang yang pendek bahkan bocor.” Masa sedot air menggunakan selang bocor, pendek lagi untuk air yang menggenangi satu lingkungan,” katanya.
Ia berharap Pemerintah Kota Mataram semakin peka dengan kondisi bencana yang ada. Pemkot harus lebih tanggap dengan menyediakan anggaran yang memadai untuk penanggulangan bencana.” Kalaupun nanti tidak ada bencana anggaran yang sudah ada kan bisa dikembalikan.” ujarnya.
BPBD Kota Mataram seharunya memiliki peralatan yang canggih dan memadai. Ini harus dianggarkan. Personel yang siaga seperti tim BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan personel yang lainnya juga harus mendapatkan perhatian karena mereka bekerja ektra untuk masyarakat.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Dedi Supriadi mengatakan saat ini memang untuk peralatan masih sangat kurang, namun pihaknya berusaha memberikan pelayanan dengan peralatan yang ada saja dulu. “ Kita memanfaatkan peralatan yang kita miliki saja dulu,” katanya.
Daripada hanya melihat tanpa bisa memberikan solusi lebih baik bekerja dengan alat yang ada untuk hasil yang maksimal. Hujan deras yang terjadi menyebabkan banjir di puluhan tiitik di Kota Mataram seperti di Jalan Airlangga, Jalan Pendidikan, Ampenan, Lingkungan Kekalek Swakarya dan di Jalan Majapahit. Rata-rata ketinggian banji dari 30-50 sentimeter.(ami)