Lestarikan Budaya Sasak, IKA SMP Dollar Gelar Lomba Dulang Penamat

Lomba Dulang Penamat
Ikatan Keluarga Alumni SMP Dollar Ampenan menggelar lomba Dulang Penamat dallam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (23/10).

MATARAM  – Untuk tetap melestarikan dan mempertahankan budaya dan tradisi Dulang Penamat yang mulai luntur di tengah zaman globalisasi sekarang ini, Ikatan Keluarga Alumni SMPN 3 Mataram yang dikenal dengan sebutan ‘SMP Dollar’ menggelar Lomba Dulang Penamat dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dulang Penamat merupakan tumpukan berbagai jenis hidangan jajanan tradisional khas Sasak Lombok atau jajan Maulid, seperti keciput, renggi, angin-angin,jaje tarek poteng jaje tujak, dan sejumlah jajanan khas Sasak Lombok lainnya dan di isi juga dengan puluhan sisir pisang, serta beraneka buah-buahan yang disusun di atas sebuah nampan dengan ketinggian hingga satu meter.

Sedangkan untuk dulang pesaji atau biasanya ditutup dengan tembolak warna merah dan berisi berbagai macam kuliner, seperti pelecingan ayam, rendang daging, opor telur atau ayam, bebalung, sate pusut, sayur ares atau nangka dan urap-urap, serta tambahan kuliner lainnya. Sementara untuk nampan dan tempat air minumnya  terbuat dari tanah liat.  

Budayawati sekaligus tokoh perempuan Majelis Adat Sasak NTB Lale Widari mengatakan tradisi dulang penamat di kalangan masyarakat Sasak Lombok merupakan tradisi turun-temurun dari nenek-moyang. Di mana  dulang penamat tidak hanya disajikan pada perayaan Maulid Nabi saja, namun juga pada acara adat masyarakat Lombok lainnya.

“Seperti pernikahan, sunatan, pedak api bagi kaum ibu setelah melahirkan,” jelas Lale Widari.

Menurutnya, tradisi dulang penamat pada perayaan Maulid Nabi merupakan bentuk ekspresi kecintaan umat Islam dalam memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW.  

“Untuk dulang penamat pada perayaan adat lainnya , sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua IKA SMP Dollar Nanang Edward mengatakan tradisi dulang penamat kebanyakan hanya banyak terdapat di Pulau Lombok, namun seiring perkembangan zaman globalisasi saat ini mulai luntur dan bahkan diganti dalam bentuk hidangan lain.

“Untuk itu, agar tetap melestarikan budaya dan tradisi dulang penamat, maka melalui lomba dulang penamat ini sebagai wadah mengedukasi masyarakat agar lebih mengetahui tata cara pembuatan dan nama dulang penamat,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Bayu Windya menyampaikan apresiasinya dengan lomba dulang penamat yang di inisiasi oleh ikatan keluarga alumni SMP Dollar sebagai upaya untuk tetap melestarikan dan menjaga keberlangsungan budaya dan tradisi religi umat Islam ini dan diharapkan akan masuk dalam kalender of even tahunan Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Parisiwisata.

Selain untuk melestarikan dan sebagai salah satu cara mempertahankan budaya dan tadisi nenek moyang  lomba dulang penamat dan dulang pesaji yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga sebagai ajang silaturahmi bagi ratusan alumni SMPN Dollar yang sekarang berubah nama menjadi SMPN 3 Mataram dari berbagi angkatan. (luk)

Komentar Anda