Lebaran Topat Lombok Utara Diramaikan Wisatawan Domestik

Lebaran Topat Lombok Utara Diramaikan Wisatawan Domestik
DULANG TOPAT : Masyarakat dari perwakilan Kecamatan Kayangan membawa dulang sajian ketupat yang diserahkan kepada pemda untuk disantap tamu undangan. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Perayaan lebaran topat (ketupat) Pemkab Lombok Utara dipusatkan di Pantai Beraringan Desa Kayangan Kecamatan Pemenang, Minggu (2/7).

Lebaran ini diramaikan wisatawan domestik yang berdatangandari berbagai daerah. Mereka menikmati dan menyaksikan festival budaya yang ditampilkan oleh perwakilan desa yang ada di Lombok Utara. Ketua panitia Najamudin menyatakan, festival lebaran topat yang didukung oleh sejumlah instansi pemerintah daerah sebagai salah satu melestarikan budaya dan ajang promosi pariwisata Lombok Utara. “Kami juga mengadakan kegiatan mancing gratis bagi para pengunjung dan garap ikan yang telah kami siapkan,” ujarnya. 

Lebih jauh dikatakan, persiapan lebaran topat di di Pantai Beraringan ini membutuhkan waktu yang sangat pendek. Meskipun demikian, para panitia berhasil menyukseskan dengan menampilkan seni dan budaya yang ada di Lombok Utara. “Kami ditunjuk oleh pemda dalam jangka waktu sangat pendek. Tapi, ini sangat luar biasa mengesankan para pengunjung. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh desa dan panitia,” ucapnya mengkahiri sambutan. 

Sementara itu, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menyampaikan, secara syar’i perayaan lebaran topat ini sebagai bentuk rasa syukur dari pelaksanaan enam hari bulan Syawal. Namun, sekarang ini menjadi even budaya di pulau Lombok. Hal ini tidak salah untuk menampilkannya, karena ini sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang yang memberikan pendidikan agama dengan bentuk cara kepada generasinya. “Selama budaya tidak menyimpang dari ajaran agama maka diperbolehkan. Seperti yang dilakulan Rasulullah memandikan dan memberikan wangi-wangian kepada Kakbah yang tetap dilakukan sampai sekarang, dan banyak lagi contoh budaya lainnya yang dipertahankan,” jelas orang nomor satu di bumi Tioq Tataq Tunaq ini. 

Baca Juga :  Narsudin Minta SK Tenaga Kontrak Segera Diperpanjang

Jika melihat saat ini, menurut Najmul, bagian mewariskan tradisi yang dicontohkan asalkan tradisi yang tidak menyimpang dari ajaran agama. Membawa dulang (nampan berisi makanan) ini sebagai bentuk rasa syukur. “Ini adalah lebaran topat yang paling meriah,” sanjungnya. 

Ditegaskan, jika terus menerus bersyukur maka akan diberikan rezeki yang bertambah. Jika melihat topat ini, katanya, ia yakin Lombok Utara sebagai rakyat miskin tertinggi di NTB tidak demikian. “Kalau saya lihat dulang topat ini tinggi-tinggi, sangat tidak pantas Lombok Utara sebagai rakyat miskin tertinggi di NTB. Tapi, itu menurut data BPS,” guraunya sembari menyindir. 

Sementara, Plt Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Lombok Utara Baiq Prita Setiati mengungkapkan, perayaan lebaran topat memang dipusatkan di Kayangan, karena pada tahun ini yang memiliki giliran. Tahun depan juga akan berlaku sama dengan bergiliran ke objek wisata lain yang ada di lima kecamatan Lombok Utara. “Perayaan juga dilakukan di pantai-pantai yang dilaksanakan kecamatan, seperti di Pantai Mentigi dan Pemenang,” ungkapnya. 

Baca Juga :  Target Angka Kunjungan Wisatawan KLU Menurun

Dari belasan titik objek wisata mulai dari pantai Klui Desa Malaka Kecamatan Pemenang sampai ke Sendang Gile Desa Senaru Kecamatan Bayan diprediksi angka kunjungan wisatawan mencapai 15 ribu. Diakui, bahwa pada perayaan lebaran topat menyasar angka kunjungan wisatawan domestic, baik yang berasal dari Lombok Utara dan daerah lain di NTB. Sedangkan, mancanegara difokuskan di tiga gili dan air terjun Sendang Gile. “Ini menggarap domestik karena terlibat langsung,” katanya.

Pihaknya juga sudah mengundang pihak travel untuk mengajak tamu mancanegara ikut menikmati objek wisata, baik budaya dan panorma. Namun, ada beberapa orang turis yang datang. Karena menurutnya tidak semudah mendatangkan tamu mancanegara. “Kami sudah jauh hari menyamapaikannya. Untuk kedepan, kami menggarap tamu mancanegara itu,” tandasnya. 

Terdapat 13 titik objek wisata yang dipantau dan tempat stand by. Terdiri dari Kecamatan Pemenang empat titik, Kecamatan Gangga satu titik, Kecamatan Kayangan dua titik, Kecamatan Bayan dua titik. Masing-masing titik ditempatkan 30 personel polisi dan aparat keamanan.  “Kami pantau baik dari darat maupun laut,” timpal Kapolres Lombok Utara AKBP Rifa’i. (flo)

Komentar Anda