Lebaran Topat Diajukan Masuk Kalender Event Nasional

LEBARAN TOPAT: Event Lebaran Topat yang digelar di Pantai Duduk Kecamatan Batulayar. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Event budaya Lebaran Topat kembali digelar Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Pantai Duduk Batulayar Desa Batulayar Kecamatan Batulayar, Senin (7/4). Lebaran Topat adalah ritual zikir warga setelah melaksanakan puasa syawal setelah Idul Fitri. Di Lombok Barat Lebaran Topat ditandai dengan penuhnya kawasan pantai setelah warga berziarah ke makam.

Kemarin, ribuan pengunjung mendatangi Pantai Duduk sebelum pelaksanaan seremonial Lebaran Topat. Terlebih dahulu digelar ziarah makam Batulayar. Usai berziarah selanjutnya Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini bersama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaludin Malady menuju lokasi Lebaran Topat.

Dinas Pariwisata NTB akan mengajukan event Lebaran Topat masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata RI.” Kedepannya kita usulkan masuk KEN Kemenpar,” kata Jamal.

Ia menegaskan event budaya ini tidak boleh hilang dan harus terus dilestarikan. Kedepan event Lebaran Topat ini bukan saja menjadi milik Lombok Barat, melainkan menjadi milik masyarakat NTB, sehingga event ini bisa masuk KEN.” Lebaran Topat bukan saja milik masyarakat Lombok Barat, tetapi milik seluruh masyarakat NTB, terutama lima kabupaten yang ada di Pulau Lombok,” tegasnya.

Untuk kedepannya lanjut Jamal, Pemprov akan mengusulkan ke Kemenpar agar masuk KEN supaya sama dengan Perang Topat yang juga milik Lombok Barat yang digelar di Pura Lingsar.

Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menyatakan bahwa Lebaran Topat ini adalah tradisi khas masyarakat Lombok Barat. Kedepan tradisi ini harus dikemas lebih menarik lagi agar ada orang lain selain masyarakat lokal menikmati event lebaran topat.” Lebaran Topat ini harus dikemas lebih menarik, supaya ada orang luar yang datang untuk hadir menyaksikannya,” katanya.

Kedepan event ini harus berskala lebih besar, tidak lagi di tingkat kabupaten, bila perlu tingkat provinsi, hingga skala nasional. Dengan skala yang lebih besar, tentu dampak ekonomi akan lebih baik lagi bagi masyarakat. ” Apalagi rangkaian kegiatan bisa ditarik seminggu sebelum atau setelah Lebaran Topat, pasti akan memberikan dampak kepada masyarakat,” ungkapnya.

Misalnya, kata LAZ, setelah Lebaran Topat ini, ada event lagi digelar, secara terus-menerus sehingga kawasan ini tetap hidup dan menarik minat masyarakat untuk datang.” Yang kita sasar itu tamu luar yang mau libur Idul Fitri di Lombok Barat dan menginap di Lombok, dengan adanya event Lebaran Topat ini,” harapnya.(ami)