Lawan Maiq Meres Ragukan Hasil Survei Indikator

PRAYA – Hasil Lembaga Survei Indikator yang memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Lombok Tengah nomor 4, H Lalu Pathul Bahri dan HM Nursiah (Maiq Meres) ternyata tak membuat pasangan calon ciut. Mereka malah tidak mengacuhkan dan berspekulasi meragukan hasil survei besutan Burhanudin Muhtadi itu.

Calon wakil bupati Lombok Tengah, Habib Ziadi bahkan tak ambil pusing dengan hasil lembaga survei itu. Dia malah membongkar jejak hasil survei Indikator yang tak kompeten di sejumlah daerah selama ini. “Kalau itu benar, paslon 4 cukup rileks saja. Mereka gak perlu kampanye lagi atau bagi-bagi sembako,” tukas Habib Ziadi, Kamis (3/12).

Senada ditimpali Sekertaris DPC PAN Lombok Tengah, Yasir Amrillah, hasil survei indikator ini tidak bisa menjadi jaminan kemenangan. Hal ini sudah terbukti di pilkada Jakarta tahun 2017. Di mana Lembaga Survei Indikator memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Namun faktanya, pasangan yang diusung PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem itu terkapar oleh pasangan oleh paslon nomor urut 3, Anis Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno (Anis-Sandi) yang diusung Gerindra dan PKS. “Indikator kan sudah sering meleset hasil surveinya seperti di Jakarta. Memang bisa saja jadi rujukan tapi yang namanya survei ya begitu. Kan mereka menggunakan sempel. Ketika menggunakan sempel di daerah yang tempatnya menang, maka tentu dia menang juga,” timpal Yasir Amrillah.

PAN yang mengusung paslon nomor urut 3 ini juga mempertanyakan hasil survei ini. Mengingat perbedaan hasil antara paslon lain sangat jauh. Padahal dari survei yang mereka gunakan juga hasil antara paslon nomor 3 dan nomor 4 ini tidak terlalu jauh. Itupun yang menang adalah paslon nomor 3. “Kalau mirip-miripkan tidak kita pertanyakan hasil surveinya, tapi kita lihat saja di lapangan. Karena hasil survei kita di OMI, kita posisi 32 persen untuk Masrun-Habib dan 30 persen untuk Maiq Meres, posisi ketiga Ahmad Ziadi-Lalu Aswatara, posisi keempat Lale Sileng-Sumum, dan posisi terakhir Saswadi-Dahrun,” ungkap anggota DPRD Lombok Tengah ini.

Hasil survei Indikator ini juga tak membuat nyali paslon nomor urut 2, Ahmad Ziadi dan Lalu Aswatara ciut. Mereka menanggapi santi hasil survei itu tanpa harus terbebani. Karena paslon nomor urut 2 tetap berkeyakinan akan keluar sebagai jawara. Tentunya, keyakinan ini dilandasi perjuangan dan strategi yang dilakukan paslon berjagron Wayen’t Wah ini. “Kami juga punya lembaga survei internal yang meyakinkan kami bahwa tidak seperti hasil yang disampaikan Indikator. Jadi kami punya peluang yang besar dan meyakinkan akan keluar menjadi pemenang dan hasil survei Indikator ini sama sekali tidak berpengaruh kepada kami,” tegas Sekretaris DPC Partai Demokrat Lombok Tengah, Asrorul Hadi.

Asror juga menyatakan, ketidakyakinannya ini akan hasil survei Indokator. Yakni, dari fakta yang ditemukan di lapangangan bahwa hasilnya survei itu berbanding terbalik dengan kondisi lapangan. Hanya saja, pihaknya menegaskan semua berhak mengklaim meski pembuktiannya pada 9 Desember mendatang. “Jadi kami mempertanyakan hasil survei itu. Kalau terlalu jauh selisih antara pasangan lainnya, maka tentu kami akan bersantai saja. Tapi ini kita temukan di lapangan hanya beberapa jengkal saja,’’ pungkasnya.

Diketahui, hasil rilis lebmaga survei Indokator memenangkan paslon cabup-cawabup Lombok Tengah nomor 4, H Lalu Pathul Bahri dan HM Nursiah dengan perolehan 45,9 persen suara. Kemudian disusul paslon nomor urut 3, Masrun dan Habib Ziadi (Manthab) 26,4 persen. Posisi selanjutnya ditempati paslon nomor urut 2 Ahmad Ziadi dan Lalu Aswatara meraih 9,5 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 1 Lale Prayitni dan H Sumum (PAS) meraih 8,7 persen. Dan, raihan paling buncit diduduki paslon independen H Lalu Saswadi dan Dahrun (SADAR) 2,5 persen. “Angka ini mengalami peningkatan yang signifikan dari survei pertama yang awalnya 40,9 persen untuk Pathul-Nursiah. Sekarang tembus 45,9 persen dan ada persentase swing voters yang cukup kecil hanya 7,0 persen,” ungkap ketua tim riset relawan Maiq Meres, Bayu Satia Utama sebelumnya. (met)

Komentar Anda