Lapuk, Ruang Belajar SDN Gelogor Ambruk

TINJAU : Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah Lalu Sunting Mentas bersama anggota lainnya saat meninjau bangunan SDN Gelogor Desa Mas-Mas Kecamatan Batukliang Utara (BKU) yang ambruk, Kamis (24/11). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYAKasus bangunan sekolah ambruk di wilayah Kabupaten Lombok Tengah seakan menjadi tradisi dalam beberapa tahun ini. Soalnya, nyaris setiap bulannya selalu ada laporan kasus sekolah ambruk dan rusak, terutama bangunan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Kasus terbaru meliputi SDN Gelogor Desa Mas-Mas Kecamatan Batukliang. Ruang belajar sekolah ini dikabarkan ambruk sekitar pukul 22.00 Wita, Rabu (23/11) malam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Kamis (24/11), Dinas Pendidikan bersama DPRD Lombok Tengah langsung turun memantau kondisi lapangan setelah mendapat informasi ambruknya sekolah itu. Para wakil rakyat ini berharap agar untuk sementara dinas terkait membuat ruang belajar darurat agar pembelajaran untuk peserta didik tidak terganggu.

Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Lalu Sunting Mentas mengaku mendapatkan informasi sekolah ambruk dari masyarakat saat rapat Banggar. Bahwa Rabu malam, ruangan sekolah tersebut ambruk disebabkan kondisi sekolah sudah lama rusak parah. Ditambah dengan adanya hujan membuat kayu yang menjadi penopang bangunan menjadi rapuh. “Ruang ini memang tiap hari digunakan untuk belajar meski kondisinya sudah rusak. Makanya tadi kebetulan ada Kadis Pendidikan saat rapat Banggar, makanya kami di Komisi IV bersama-sama untuk mengunjungi lokasi untuk melihat langsung kondisi bangunan yang roboh tadi malam,” ungkap Lalu Sunting Mentas saat dihubungi Radar Lombok, Kamis (24/11).

Baca Juga :  UAS akan Isi Cermah di Desa Beleka

Sunting mengakui, kondisi sekolah tersebut sangat memperihatinkan, padahal jumlah siswa di SDN tersebut cukup banyak mencapai 162 orang. Terlebih Desember para peserta didik akan melakukan semester maka sangat disayangkan kondisi sekolah itu. Pihaknya berharap agar pemda bisa segera memperbaiki bangunan sekolah tersebut, setidaknya membangun sekolah darurat. “Kita berharap mudah-mudahan ada bantuan tidak terduga (BTT) untuk membantu perbaikan sekolah ini. Tapi setidaknya untuk sementara ada bantuan tanggap darurat dulu, karena sekarang anak-anak kita belajar secara bergiliran akibat bangunan yang rusak ini,” kata Sunting.

Politisi PPP ini juga menyampaikan, bangunan ini rusak karena belum pernah mendapatkan bantuan selama ini. Meski ada juga sekitar tiga ruang belajar di sekolah tersebut yang sebelumnya sudah mendapatkan bantuan. Tapi beberapa ruang banguan lainnya sama sekali belum tersentuk bantuan perbaikan. “Ini kondisinya yang belum diperbaiki memang sangat parah, tiga ruangan ini rata-rata kayu bangunan penyokong sudah jatuh semua dan kalau hujan lagi kemungkinan semua ambruk,” terangnya.

Baca Juga :  Nunggak Bayar Pajak, TPP 3012 ASN Dipotong

Sunting mengaku bisa saja sekolah tersebut dilakukan perbaikan melalui dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD. Tapi perlu ada komunikasi dengan pemda agar kedepan pemda membuka rekomendasi dengan adanya sistem SPPD. Karena para wakil rakyat juga merasa perihatin dengan kondisi sekolah tersebut. “Kita juga di DPRD merasa terpanggil dengan kondisi ini. Kalau memang bisa kita geser pokir, maka kita geser. Kalau jalan mungkin kalau rusak tidak terlalu berbahaya kecuali bagi pengguna yang ugal-ugalan, tapi kalau gedung menimpa anak yang sedang belajar maka sangat memperihatinkan,” terangnya. (met)

Komentar Anda