Langka, Harga Gas Melon Meroket

ANTRE: Sejumlah pangkalan SPBU mulai diburu warga untuk mencari tabung gas elpiji 3 kg. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Warga Kota Mataram mengeluhkan langkanya Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau elpiji 3 kg atau gas melon. Sejumlah agen resmi dan pangkalan stok gas melon mulai kosong. Warga mulai berbodong-bondong mencari pangkalan dan SPBU terdekat. Harganya juga semakin meroket yang biasanya Rp 18 ribu naik drastis menjadi Rp 25 ribu.

Salah satu warga Cakranegara, I Gusti Ayu Pramudya mengatakan, sudah tiga hari tabung gas melon sulit dicari di eceran terdekat. Dia harus keliling ke beberapa pangkalan maupun SPBU terdekat. ‘’Dari segi harga juga sudah mulai naik, jauh dari harga sebelumnya. Sekarang sudah sampai Rp 25 ribu per tabung. Gas melon merupakan kebutuhan pokok di kalangan ibu rumah tangga maupun para pedagang kecil,’’ katanya kepada Radar Lombok, Rabu (11/6).

Beberapa pangkalan seperti SPBU juga sudah mulai mengalami kekosongan stok. Mereka belum mendapatkan distrubsi dari Pertamina, sehingga warga dibatasi jatah pembelian. Antrean  mulai tanpak di beberapa SPBU di Kota Mataram. Seperti di SPBU Mayura, SPBU Pajang, Majapahit, Sayang-Sayang, Pagutan dan jalan Lingkar selatan. Hampir semua SPBU sudah mulai kwalahan menerima permintaan dari warga untuk membeli tabung gas melon.

Ayu berharap, pemerintah memberikan keringan dan distribusi ke agen-agen tabung gas elpiji 3 kg dipercepat sehingga tidak jauh dari tempat tinggal membeli. ‘’Kami sangat menyayangkan adanya kejadian kelangkaan yang sampai lebih dari dua hari. Selama ini tidak pernah menjadi perhatian oleh pemerintah dan pihak Pertamina,’’ singkatnya.

Anggota DPRD Kota Mataram juga mulai menyayangkan masih ada kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg di tengah kebutuhan warga yang masih meningkat. Kelangkaan ini berdampak pada produksi maupun bahan olahan dari UMKM yang masih bergantung pada tabung gas melon. ‘’Pelaku usaha kecil yang paling terdampak sejak tiga hari kelangkaan tabgas melon,’’ ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman.

Padahal, selama ini stok tabung gas di pertamina selalu disampaikan aman. Tidak pernah ada kekurangan distribusi yang harus dipercepat ke pangkalan, maupun agen-agen resmi di setiap kelurahan maupun lingkungan. ‘’Jangan sampai masyarakat terus menunggu, dan mencari ke beberapa SPBU. Baru di distribusikan setelah harga mulai naik, kasihan warga selama ini,’’ imbuhnya.

Pemkot Mataram memastikan bahwa tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram di wilayahnya. Hal ini ditegaskan setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) oleh Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kota Mataram di beberapa agen dan pangkalan elpiji pada Selasa (11/6). ‘’Setelah pelaksanaan pasar rakyat di Pagesangan Barat, kami sidak gas elpiji 3 kilogram di tingkat agen dan pangkalan untuk menepis isu yang beredar terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram,” ujar Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida, Rabu (11/6).

Sidak dilakukan sebagai respons atas beredarnya isu kelangkaan gas elpiji bersubsidi di tengah masyarakat. Hasil dari sidak menunjukkan bahwa ketersediaan elpiji 3 kg di tingkat agen masih dalam kondisi aman dan terkendali. “Sampai saat ini ketersediaan atau kuota elpiji kita masih aman,” katanya.

Hasil penelusuran di lapangan, Dinas Perdagangan mendapat laporan sempat terjadi kekosongan di beberapa pangkalan. Penyebabnya karena keterlambatan distribusi akibat libur panjang beberapa hari lalu. Tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung lama. “Saat ini distribusi dari agen ke pangkalan telah kembali berjalan normal,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam satu hingga dua hari ke depan, kondisi di seluruh pangkalan dipastikan kembali stabil karena distribusi telah dilakukan secara bertahap dan intensif. “Libur sudah berakhir juga. Distribusi sudah normal kami sudah cek langsung ke agen dan pangkalan,” ungkapnya.

Pemerintah Kota Mataram mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap bijak dalam menggunakan elpiji 3 kg. Dinas Perdagangan akan terus memantau distribusi guna memastikan pasokan tetap terpenuhi dan tepat sasaran. “Kami turun sebagai respon cepat menindaklanjuti isu yang beredar. Tapi kan sudah kami cek langsung tidak ada itu kelangkaan,” tegasnya.

Beberapa warga sebelumnya sempat mengeluhkan kesulitan mendapatkan elpiji tiga kilogram saat libur lebaran Idul Adha. Di tingkat pengecer pun gas elpiji 3 kilogram cepat kosong karena dibeli masyarakat. “Kemarin sempat nyari keliling untuk dapat elpiji 3 kilogram. Mungkin karena libur lebaran juga,” kata Sarah warga Kota Mataram. (dir/gal)