Langgar Disiplin, Siswa SMAN 1 Sembalun Tak Lulus

SMAN-1-SEMBALUN

SELONG – Kepala SMAN 1 Sembalun, Sadikin Ali akhirnya merespons tudingan tidak lulusnya seorang siswa bernama Aldi Irfan. Sadikin Ali menyatakan, kebijakan tidak meluluskan Aldi Irfan, siswa setempat sudah sesuai dengan prosedur. “Aldi itu kita tidak luluskan karena selalu melawan peraturan sekolah yang kita sepakati bersama,’’ kata Sadikin Ali membantah kabar bahwa Aldi tidak lulus karena sering memprotes kebijakan sekolah, Kamis (16/5).

Sadikin sendiri menyayangkan sikap Aldi yang sudah sering membuat ulah. Selama ini Aldi diberikan pembinaan, namun sayang kelakuan siswa tersebut kata dia sudah melampaui batas sehingga pihaknya bersama semua dewan guru tidak meluluskan. Kebijakan tidak meluluskan lanjutnya, sudah melalui rapat pada Sabtu (11/5). “Bukan hanya kepsek saja tapi dewan guru yang hadir di sana menyepakati, sebab tidak mempunyai etika dan selalu melanggar aturan,’’ jelasnya.

BACA JUGA: Tiga Siswa MAN 2 Mataram Lolos ke Australia

Ribut-ribut soal kasus Aldi ini, pihaknya sudah menyiapkan bukti-bukti terkait dengan kelakuan siswa yang bersangkutan. Baginya, pendidikan karakter lebih penting dibandingkan nilai, sebab pendidikan karakter juga sudah ada aturannya. “Sebenarnya ini upaya kita mendidik siswa. Banyak yang mengatakan saya kepala sekolah fasis dan lain sebagainya namun ini untuk menjalankan aturan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,’’ jelasnya.

Baca Juga :  16 Siswa SMAN 1 Sembalun Ikuti Olimpiade

Bukan hanya itu, siswa ini juga pernah tawuran bahkan waktu itu 42 siswa dikeluarkan.

Diungkapkan, ada beberapa poin yang dilanggar dan selalu diabaikan oleh Aldi. Di antaranya kehadiran, sering terlambat, tidak pernah mendengarkan guru. Selain itu, dalam aturan sekolah juga dilarang memakai jaket saat di dalam lingkungan sekolah, kecuali jika kondisi cuaca ekstrem seperti hujan angin, baru bisa menggunakan jaket. “Ini semua dilanggar bahkan guru tidak didengar sama sekali. Kita mempunyai bukti atas hal tersebut bahkan sudah melalui pertimbangan semua, sehingga tidak diluluskan siswa yang bersangkutan,’’ tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H Rusman akan mengklarifikasi pihak sekolah dan dewan guru terkait kasus ini. “Besok kita akan panggil kepsek dan dewan guru yang bersangkutan untuk membahas persoalan ini,” kata Rusman kepada Radar Lombok.

Menurutnya, untuk kelulusan siswa tentu terdapat persyaratan dan kewajiban yang harus  dipenuhi siswa, di antaranya jumlah kehadiran dan budi pekerti seperti menaati aturan sekolah.

BACA JUGA: Rayakan Kelulusan, Siswa SMAN 1 Pringgabaya Aksi Corat-Coret Seragam dan Bagi Takjil Gratis

Baca Juga :  SMAN 1 Sembalun Terapkan Sanksi Membaca Alquran

Dalam menjaga muruah dan meningkatkan kualitas sekolah kata Rusman, maka tentunya pihak sekolah akan merawat seluruh tahapan proses belajar mengajar. Di sisi lain pihak sekolah pasti akan memperhatikan hak-hak peserta didik termasuk mengikhtiarkan agar anak didik berhasil memparipurnakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. “Untuk mewujudkan dua hal itu memerlukan ketekunan dan kesungguhan yang maksimal tidak hanya oleh pihak sekolah tapi juga oleh siswa dan wali murid,” jelasnya.

Ketika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dan tidak menaati aturan yang ada lanjut Rusman, maka harus diberi pembinaan. Jika pembinaan telah dilakukan maksimal, namun masih terdapat keengganan bahkan pembangkangan, maka tentu akan ada konsekuensinya. “Atas dasar itu, kami akan mendalami dan mengharapkan pada kasus ini agar dapat terselesaikan dengan baik serta semua pihak dapat menerima dengan baik pula,” harapnya.

Diketahui, SMAN 1 Sembalun tidak meluluskan salah satunya siswanya bernama Aldi Irfan. Alasannya, Aldi kerap melanggar peraturan sekolah. Di antaranya larangan menggunakan jaket dalam kelas, parkir sembarangan, berkelahi, tidak disiplin, dan melanggar peraturan sekolah lainnya. (adi)

Komentar Anda