Lampu Tidur Rotan Khas Lombok Tembus Pasar Ekspor

Muliani
Muliani (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Lampu tidur hias rotan hand made biasanya hanya di gemari sebagian kalangan saja di dalam daerah. Namun, hal ini tidak berlaku bagi salah satu warga asal Leneng, Praya, Lombok Tengah, dimana kerajinan yang dibuatnya mampu diminati hingga pangsa pasar luar

Usaha yang dirintisnya sejak 2010 lalu, berhasil memukau dunia. Salah satunya, melalui produk lampu rotan hand made khas Lombok. Meskipun sebelumnya, usaha yang gelutinya sama dengan pelaku usaha lainnya, yakni ada cukli, gerabah, lemari kayu, dan produk lainnya. Tetapi melihat peluang dan trend yang ada dirinya beralih membuat lampu hias berbahan baku dari rotan.

“Semua itu berubah saat kami beralih mengikuti trend dan perkembangan zaman. Saya mencoba kombinasikan rotan jadi lampu hias dan lampu tidur,” tutur Muliani, Kamis kemarin (20/12).

BACA JUGA: Kain Tenun Resmi Jadi Seragam Dinas ASN

Menurut Muliani, pelaku usaha harus kreatif dan inovatif. Salah satunya, dengan menghadirkan ide dan gagasan dalam menghadirkan produk yang memiliki nilai ekonomi bagus dan digemari pasar. Dengan mengasah ide, hingga memperbanyak referensi handicraft yang sedang hits di kancah dunia, maka produk kerajinannya tersebut mendapat perhatian dari konsumen dari berbagai negara di dunia.

Baca Juga :  Selly Sesalkan Pengusaha Ekspor Gunakan SKA Luar NTB

Diakuinya dalam memulai usaha ke arah trend terkini saat itu, tidak semudah yang dipikirkan. Dimana awal mula memulai di tahun 2010, sedikit kesulitan modal.

“Untuk menghemat produksi saat itu, akhirnya saya lebih memilih membuat lampu baca dengan modelnya dan bahannya punya ciri khas Lombok,” jelasnya.

Selain itu lampu buatannya ini tidak hanya diminati oleh pasar luar saja, ada beberapa hotel ternama yang ada di Pulau Lombok, hingga wisatawan mancanegara juga tertarik dan membeli produk kerajinannya tersebut.

”Alhamdulillah beberapa bulan kemudian usaha ini semakin banyak dikenal masyarakat. Bahkansaat ini sudah memiliki cabang di Pulau Bali,” bebernya.

Baca Juga :  Petani Binaan AMNT Lakukan Ekspor Rumput Laut ke Tiongkok

Sementara itu, dalam sebulan saja, lebih dari 500 buah lampu meja hingga lampu hias beragam model terjual. Selian itu dalam produksi dibantu oleh beberapa perajin lainnya agar dapat memenuhi permintaan konsumennya. Dirinya juga sudah mengirim ke beberapa negara, diantaranya, Inggris, Jepang, Arab Saudi, Brunei Darussalam,

New Zealand, Malaysia, dan masih banyak lagi.Belum lama ini, Muliani juga sudah mengirim ratusan lampu ke Inggris.

BACA JUGA: Koloni Coffee Event Promosikan Kopi Lombok Mendunia

Untuk harga, yang dibanderol purnama shop milik Muliani ini yakni, berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 800 ribu per unitnya. Tergantung dari ukuran dan kerumitan model yang dibuatnya.

“harganya menyesuaikan sama model yang dibuat, semakin besar dan model agak susah juga harganya lebih tinggi,” tutupnya. (cr-dev)

Komentar Anda