Lama Vakum, Virtual Band Kembali Eksis

VIRTUAL BAND: Sempat vakum, personil Virtual Band akan kembali eksis, menghibur penggemar dan masyarakat Lombok di acara HUT TV 9, Sabtu malam (8/2/2020). (faisal haris/radarlombok.co.id)

MATARAM—Virtual Band, salah satu band legendaris asal pulau Lombok yang sempat vakum di industri musik sejak tujuh tahun lalu, kini akan kembali eksis untuk menghibur para fans-nya, dalam acara ulang tahun salah satu stasiun TV lokal di Kota Mataram.

Menurut E’ed, salah satu personil Virtual yang ditemui radarlombok.co.id, yang saat ini juga bekerja sebagai tenaga honorer di Bagian Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, membenarkan kalau Virtual Band akan kembali manggung di acara HUT TV 9 ke 11, Sabtu malam (8/2). “Ya benar kita akan manggung kembali, setelah sekian lama kita tidak pernah manggung. Kebetulan salah satu personil kita dapat job atau tawaran tampil di acara HUT TV 9 pada malam Minggu nanti,” ucapnya di Mataram, Rabu (5/2/2020).

Dalam acara tersebut, kata E’ed yang merupakan vokal Virtual Band ini, akan membawakan lagu-lagu hits yang sempat tenar pada awal kemunculan Virtual Band, baik album pertama maupun di album kedua. Pasalnya sudah dua album yang dirilis sejak terbentuk pada 2005 silam. “Ya sesuai request dari penonton setia TV 9, kita nanti bawakan empat lagu, yakni Putri Mandalika, Mase Biru dan dua lagu lainnya. Sekalian kita reuni juga, soalnya sudah lama juga kita nggak manggung,” terangnya.

Disampaikan E’ed, lagu Putri Madalika yang nantinya akan dinyanyikan, masih terkait erat dengan pelaksanaan event Bau Nyale. Karena lagu ini yang setiap tahun selalu dinyanyikan saat pelaksanaan event Bau Nyale di kawasan wisata Mandalika, Lombok Tengah.

Kemudian lagu Mase Biru, mengingatkan sejarah awal Virtual, yang dikenal oleh masyarakat pulau Lombok pada 2007-2008. “Sudah 11 tahun kita berkarya sampai sekarang, meski kita jarang manggung. Dan sekarang kita coba mengingatkan lagi dalam acara tersebut, sekaligus juga kita (personel) reuni. Alhamdulilah, saat ini sambutan masyarakat lewat media sosial cukup banyak, dengan hastag reuni Virtual,” ucapnya.

E’ed menuturkan, vakumnya Virtual selama ini dikarenakan kesibukan dari para personilnya, ada yang bekerja di perusahaan, ada yang menjalani bisnis kuliner, dan usaha lainnya. “Vakum karena kesibukan dari teman-teman. Seperti pemain Bass-nya, sekarang kerja di Sekotong. Satunya lagi ada jalani bisnis kuliner, dan macam-macam-lah kesibukkan teman. Jadi jarang kita ketemu,” tuturnya.

Kendala tersebut, lanjut E’ed, menjadi penghambat untuk Virtual Band tetap eksis dan melakukan rekaman. Namun meskipun vakum, bagi dia tidak lantas berhenti berkarya untuk menciptakan lagu. Tidak hanya untuk Virtual, tapi banyak ciptaannya yang dipakai sebagai lagu-lagu daerah, atau untuk mempromosikan daerah.

Misalnya lagu NTB Gemilang, yang merupakan buah karya E’ed untuk mensosialisasikan program Pemerintah Provinsi NTB dibawah kepemimpinan Zul-Rohmi, dan lagu-lagu mars lainnya. “Kalau masalah stok lagu masih cukup banyak. Kebetulan saya banyak ciptain lagu, dan stoknya masih ada. Tapi kesempatan rekaman susah karena kesibukan. Disamping personil sudah berkeluarga semua, juga rata-rata sudah punya anak. Sehingga sudah hampir tujuh tahun kita tidak eksis,” sambungnya.

Dikatakan E’ed, terakhir manggung sebelum personil Virtual memiliki kesibukan masing-masing, yakni saat manggung di Jojga di acara Sasak Day, sekitar 2014 lalu, dan pada acara Pemerintah Provinsi NTB di Taman Sangkareang Kota Mataram. “Kalau nggk salah manggung terakhir saat ada acara Sasak Day di Jogja, sama pas acara TGB (mantan gubernur) di Lapangan Umum Mataram. Dan sekarang kembali lagi manggung atas dasar inisiatif dari teman-teman personil,” ucapnya.

Disamping itu, lanjutnya, masih terbatas biaya yang cukup besar kalau rekaman. Apalagi saat ini, biaya rekaman cukup tinggi, jika dibandingkan hasil penjualan album. Hasil manggung juga belum bisa menutupi semuanya.

Meski demikian, kata E’ed, dengan niat ingin selalu berkarya, maka dirinya bersama personil lainnya berencana untuk membuat album terbaru, mengingat stok lagu-lagu lama ciptaannya masih banyak yang belum dirilis. “Kita tampil kembali, pasti niatnya untuk bikin album. Karena stok-stok lagu kita masih cukup banyak yang belum kita rilis. Waktu yang sekarang menjadi kendala. Tapi kita akan coba usahakan,” ucapnya.

Diceritakan E’ed, terbentuknya Virtual Band, berawal saat itu dirinya ikut sebuah Festival Band di Kota Mataram pada 2005 silam. Sejak itu, Virtual Band terbentuk, dari kumpulan personil dari band-band lokal yang berbeda, usai festival band pada saat itu.

“Dalam festival itu, saya dapat sebagai the best vocal, dan Oyok juga dapat the best gitaris. Begitu juga dengan Wawan dapat sebagai the best bass, dan Lolo dapat the best drumer. Dari sini kemudian ada tawaran untuk bikin sebuah band, mewakili Lombok. Sehingga terbentuklah Virtual Band,” ucap E’ed.

Memilih nama Virtual, sambungnya atas dasar kesepakatan bersama. Setidaknya dari hasil festival ini harus dibentuk band yang betul-betul bisa mewakili Lombok, dengan karakter dan ciri khas yang jauh berbeda dari band-band lokal lainnya. “Virtual itu kan artinya seakan-akan nyata gitu, dan berharap kita bisa booming dengan nama itu. Alhamdulilah kita waktu itu masuk menjadi band lokal yang banyak fans-nya (penggemarnya),” ucap E’ed tersenyum.

Apalagi dengan keluarnya album pertama yang lebih mengeksplor keindahan alam Lombok, yang tertuang dalam lirik lagu. Di album pertama Virtual, “Kanak Sasak”, ada lagu hits, Mase Biru dan lainnya. Kemudian disusul album kedua Virtual, “Sasak Modern Pop” dengan single lagu Inges.

“Sebagian lagu-lagu kita, baik album pertama dan kedua, banyak menceritakan keindahan alam Lombok, seni budaya, dan adat istiadat orang Sasak yang terkandung dalam lirik-lirik lagunya. Di album pertama lebih mengeksplor keindahan alam dan tradisi lombok, menceritakan alam desa, dan lainnya. Kemudian album kedua diperkuat lagi dengan lagu yang sampai saat ini masih menjadi hits setiap event Bau Nyale, dengan lagu Putri Mandalika,” tutup E’ed. (sal)

Komentar Anda