Lalu Gita Tertawa Disebut Gubernur “Molah”

Lalu Gita Ariadi (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Presiden Joko Widodo telah menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Gita Ariadi, sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB, menggantikan H. Zulkieflimansyah yang masa jabatannya akan habis pada 19 September 2023.

Penunjukan itu berdasarkan keputusan rapat tim penilaian akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi pada Kamis (31/8/2023). Yang menarik, sesaat usai mendengar penunjukannya sebagai Pj Gubernur NTB, Miq Gita, sapaan akrabnya, tetiba langsung teringat wajah Herman, seorang sopir yang dengan setia mendampingi dirinya hampir 10 tahun lamanya.

Ribuan ucapan selamat dari keluarga, kerabat, organisasi, instansi dan masyarakat umum serta berbagai elemen lainnya diberikan kepada Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi, atas ditetapkannya dia sebagai Pj Gubernur NTB.
Miq Gita tentu mengaku sangat bahagia dengan doa restu, perhatian, dukungan, simpati dan empati yang diberikan. Semua mendoakan dan berharap agar dia mampu mengemban amanah Pj Gubernur NTB ini dengan khusnul khotimah.

“Dari sekian banyak WA (WhatsApp, red) saya sempat tertawa dengan 1 kiriman WA yang menyebut jabatan PJ Gubernur ini dengan istilah Gubernur “Molah” (Bahasa Sasak yang berarti Gampang, red),” kata Miq Gita, yang dikutip dari dalam laman Facebook (FB)-nya H. Lalu Gita Ariadi M.Si, Ahad (3/9).

Miq Gita masih tidak mengerti kenapa disebut Gubernur Molah. Padahal menurutnya untuk menjadi calon Penjabat Gubernur NTB yang diusulkan oleh DPRD NTB saja harus bersusah payah untuk mencari dukungan dari berbagai organisasi atau kelompok masyarakat.

“Ya, itu tetap molah atau gampang dibandingkan jadi Gubernur definitif yang harus siapkan visi, misi, gizi dan amunisi yang tidak sedikit, dan belum tentu dapat. Kata teman itu sambil ngakak mengakhiri candaannya,” ujar Miq Gita, menirukan ucapan temannya.
Selain nama Lalu Gita Ariadi yang masuk dalam bursa pencalonan Pj Gubernur NTB yang diusulkan DPRD Provinsi NTB. Terdapat dua nama lain yang diusulkan menjadi pengganti Zulkieflimansyah, yakni Deputi Bidang Administrasi Setjen DPD RI Lalu Niqman Zahir dan Sekjen Kementerian Agama Prof Nizar Ali.

Nama ketiganya disetujui dalam rapat pimpinan fraksi dengan Pimpinan DPRD NTB pada Kamis (3/7) lalu. DPRD NTB kemudian menyerahkan usulan nama-nama itu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Pihak Kemendagri pun sudah melakukan pembahasan awal, sebelum akhirnya tiga nama tersebut diserahkan dalam Rapat Tim Penilaian AKhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Berdasarkan hasil rapat TPA tersebut, diputuskanlah nama Lalu Gita Ariadi sebagai Pj Gubernur NTB. Dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian atas Nama Presiden Jokowi direncanakan akan melantik Lalu Gita Ariadi Selasa (5/9), di Jakarta nanti, bersama sembilan pejabat gubernur daerah lainnya yang masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernurnya juga berakhir pada September 2023.

“Sesaat setelah rapat TPA berakhir, menyeruak berita melalui berbagai sumber bahwa Pj Gubernur NTB terpilih adalah Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si. Sambil menjawab Wa (WhatsApp, red) dan telefon yang masuk, di kamar Wisma NTB Jalan Garut nomor 5 Menteng, saya teringat wajah Herman. Sopir yang telah 10 tahun setia mendampingi saya tanpa henti. Herman sopir yg pernah menyopiri saya dari DR 15, Promosi jadi DR 6. Dan sebentar lagi ikut promosi akan menyopiri DR 1,” kata Miq Gita.

Sedangkan pihak DPRD Provinsi NTB menyambut baik, dan mengapresiasi atas ditunjuknya Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB. “Kita apresiasi dipilihnya Pak Sekda menjadi Pj Gubernur NTB,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Nauvar Furqoni Farinduan.

Menurut Naufar, ditunjuknya Sekda NTB Miq Gita sebagai Pj Gubernur NTB oleh Presiden Jokowi, tentu sudah melalui berbagai pertimbangan dan kajian. Demikian dengan telah ditunjuknya Miq Gita sebagai Pj Gubernur NTB, tentu tidak dibutuhkan lagi penyesuaian kerja di lingkungan birokrasi di lingkup Pemprov NTB.
Itu karena Miq Gita dipastikan sudah mengetahui dan memahami apa yang harus dilakukan, dan problem apa yang kini dihadapi Pemprov NTB. Diantaranya persoalan yang harus ditangani Pj Gubernur adalah defisit anggaran dan utang kepada pihak ketiga atau kontraktor.

Diharapkan Pj Gubernur bisa mencari solusi terbaik bagi penyelesaiaan persoalan yang dihadapi Pemprov NTB. “Beliau (Miq Gita, red) sudah paham apa harus dilakukan. Jadi tidak perlu ada penyesuaian,” terang politisi Partai Gerindra ini. (rat)

Komentar Anda