Lale Yaqut Mulai Blusukan

Lale Yaqut
BLUSUKAN: Calon Bupati Lombok Timur, Lale Yaquttunafis mulai blusukan menemui langsung masyarakat Lotim. (Yan/Radar Lombok)

MATARAM—Sepekan lebih setelah ditetapkan sebagai delegasi NW Anjaniu dalam Pilkada Lombok Timur 2018, Lale Yaquttunnafis langsung tancap gas. Sosok ini langsung mengawali aktivitas politiknya dengan menggelar blusukan.

“Blusukan yang kami lakukan untuk mengetahui lebih dekat dekat berbagai aspirasi dan persoalan yang dihadapi masyarakat di Lotim,” ungkapnya, Kamis kemarin (20/4).

Dari blusukan yang dilakukan pihaknya, dipastikan akan lebih banyak mengunjungi kantong-kantong kemiskinan di Lotim. “Terutama kemiskinan yang dialami kaum perempuan,” imbuhnya.

Dengan hal itu, jelasnya, dirinya akan memberikan prioritas bagi pemberdayaan dan peningkatan kapasitas kehidupan ekonomi keluarga. Terutama bagi kaum perempuan.

Disinggung figur yang akan mendampingi dirinya, Lale Yaqut mengatakan, dirinya menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada keputusan PB NW. Tak tercuali dirinya, apakah menjadi nomor satu atau nomor dua.

Baca Juga :  Muammar Sebut TGB Dukung Jokowi Demi Umat

“Semua saya kembalikan kepada keputusan PB,” ujarnya.

Demikian pula, parpol akan digunakan sebagai kendaraan untuk maju dalam suksesi di Pilkada Lotim. “Soal dukungan parpol, sedang dilakukan komunikasi politik oleh pimpinan,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Lale Yaqut pun memastikan siap berkompetisi di Pilkada Lotim sebagaimana diamanahkan NW kepada dirinya untuk maju mencalonkan diri. Sebagai kader ia mengaku taat dan loyal terhadap keputusan organisasi.

Sementara itu, pengamat politik NTB, Agus MSi mengatakan,  alat sosialisasi bakal calon  sudah memenuhi hampir semua ruang publik. Baik di wilayah perkotaan dan pedesaan. Misalnya, baliho dan spanduk sosialisasi terpasang di hampir semua tempat strategis.

Baca Juga :  Prof Sunarpi Gandeng Faurani di Pilkada NTB

Pemasangan alat sosialisasi itu, jelasnya, tidak menjadi jaminan bagi balon kada merebut hati pemilih. “Banyak baliho dan spanduk tidak menjadi jaminan bisa menggaet hati pemilih,” katanya.

Namun menurutnya, bertemu dan menyapa masyarakat secara langsung salah satu kunci dalam meraih simpati publik. Dengan menyapa dan bertemu langsung. Publik biasa berdialog, berdiskusi dan menyampaikan berbagai hal terkait aspirasi dan harapan tersebut.

Menurutnya, mengajak dialog langsung masyarakat sama halnya dengan melibatkan masyarakat dalam mengambil sebuah keputusan. Praktis, apapun yang diambil pemimpin maka tidak akan mendapat perlawanan dari masyarakat. Sebaliknya, pemimpin akan didukung karena sebelum keputusan diambil masyarakat sudah diajak bicara. (yan)

Komentar Anda