Lahan Pertanian Mataram Terus Menyusut

LAHAN-PERTANIAN
MENYUSUT: Akibat alih fungsi lahan yang massif, lahan pertanian di Kota Mataram terus menyusut setiap tahun. (Ali/Radar Lombok)

MATARAM — Luasan lahan pertanian di Kota Mataram terus menyusut. Kondisi ini disebabkan beberapa faktor, seperti alih fungsi lahan menjadi pemukiman, pertokoan dan perkantoran.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H Mutawalli mengatakan, dari 1.800 hektar lahan pertanian di Kota Mataram, kini menyusut tajam menjadi 1.547 hektar. Penyusutan lahan ini berimbas pada proktivitas padi petani.

‘’Lahan pertanian di Kota Mataram terus berkurang,’’ ujarnya, Selasa kemarin, (25/6).  

Dari segi produksi padi petani, pda 2018 lalu masih bisa mencapai target yang dibebankan kementerian. Yaitu produksi padi sebanyak 30.000 ton. Hanya saja, tahun ini, pihaknya pesimis target yang sama bisa terpenuhi.

Baca Juga :  Tiga Jurus Mentan Pertahankan Keberlanjutan Produksi Pertanian RI

‘’Karena susut lahan ini yang menjadi faktornya. Mungkin kita cuma bisa 20.000 ton saja. Target itu tetap. Karena itu ditetapkan secara nasional,’’ katanya.

Dengan menyusutnya luas lahan pertanian, pihaknya sudah meminta kepada kementerian terkait menurunkan target yang sudah dibebankan. Tapi permintaan itu ditolak dan tetap dibebankan 30 ribu ton setahun.

‘’Pihak kementerian tidak tahu situasi kita di sini. Kita tidak dikasih menurunkan target. Tidak apa-apa kita biarkan saja nanti realisasinya,’’ ungkapnya.  

Baca Juga :  Eks Lahan PTP Puyung Tidak Boleh Dialihfungsikan

Saat target yang dibebankan tidak tercapai, pihaknya akan menyampaikan luasan lahan di Mataram yang terus berkurang. Tidak tercapainya target ini akan dibeberkan penyebabnya.

Meski demikian, dengan kondisi lahan yang ada Kota Mataram disebutnya patut berbangga. Ini karena hasil panen di Kota Mataram dengan kualitas tertinggi di NTB.

‘’Versi BPS itu, kita 6 ton per hektarnya. Tapi rata-rata di lapangan itu bisa di atas 7 ton per hektar,’’ terangnya. (gal)

Komentar Anda