SELONG – Setelah pengerukan kolam labuh Pelabuhan Labuhan Haji rampung dikerjakan beberapa hari lalu. Keberadaan pelabuhan itu kini mulai dilirik oleh pengusaha yang ingin memanfatakan jasa pelabuhan tersebut.
Baik itu untuk bongkar muat barang maupun untuk tempat singgah kapal pesiar. ‘’Sekarang sudah ada lagi pengusaha yang ingin membawa kapalnya ke pelabuhan. Tapi saya kurang tahu pasti, apakah itu kapan barang atau kapal pesiar,‘’ kata Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi, Kamis (21/2).
BACA JUGA: Pantai Labuhan Haji Kerap Dijadikan Tempat Mesum
Kondisi pelabuhan yang sekarang setelah tuntas dikeruk beda dengan sebelumnya. Jika yang lalu hanya bisa disinggahi kapal dengan ukuran tertentu. Tapi sekarang kapal dengan bobot 2 ribu hingga 3 ribu DWT akan mampu berlabuh di pelabuhan tersebut.
Ini tentunya suatau hal yang positif bagi masyarakat Lombok Timur. Selain akan menjadi potensi untuk meningkatkan pendapatan bagi daerah, juga akan bisa membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat. ‘’Kalau Anda punya kapal dengan bobot 2 ribu hingga 3 ribu DWT akan bisa masuk,‘’ jawabnya.
Status pelabuhan sendiri masih pelabuhan umpan lokal. Pemerintah daerah berencana akan menaikkan statusnya menjadi pelabuhan regional tapi semuanya itu butuh proses. Mulai dari penambahan fasilitas termasuk pengajuan izin peningkatan status. Karenanya, Pemkab Lotim akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengingat pusat sendiri juga berminat untuk mengelola pelabuhan tersebut. ‘’Untuk fasilitas memang perlu untuk dilengkapi tapi sekarang bagimana kita mengurus izin operasionalnya. Termasuk juga ke depan kita akan urus izin supaya bisa menjadi pelabuhan regional,‘’ lanjut dia.
Rumaksi juga mengatakan, untuk pengembangan pelabuhan secara maksimal masih membutuhkan anggaran yang besar. Bahkan anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang telah dihabiskan untuk pengerjaan. Sementara anggaran daerah sangat terbatas untuk dialokasikan biaya pengembangan.
Maka lebih baiknya jika itu diserahkan pengelolaanya ke pusat. ‘’Karena APBD kita di Lotim sangat kecil untuk membiayai pengembangan pelabuhan ini. Kita minta dan serahkan ke pemerintah pusat. Kita juga telah mengajukan proposal untuk bantu biaya pengembangan ke depan,‘’ terang Rumaksi.
BACA JUGA: Pantai Labuhan Haji Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah
Rumaksi mengatakan, ketika pengelolaan dan pengembangan diserahkan ke pusat bukan berarti pemerintah daerah tidak mampu untuk mengelolannya. Yang menjadi pertimbangannya adalah anggaran untuk pengembangannya itu masih membutuhkan biaya yang besar, sementara kondisi keuangan daerah sangat terbatas.
Sehingga lebih tepat jika diserahkan ke pemerintah pusat. Tapi semua itu tentunya harus melalui proses kajian yang mendalam. ‘’Pengembangan itu jauh biayanya lebih besar dari biaya yang telah dihabiskan sekarang. Makanya kita akan terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat. Kita akan jemput bola,‘’ kata dia. (lie)