Labuapi dan Gerung Jadi Pusat Perumahan

RUMAH: Pembangun perumahan di kecamatan Labuapi. (FAHMY/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG – Kecamatan Labuapi dan Gerung menjadi pusat pembangunan perumahan. Gerung adalah Ibukota Lombok Barat yang terus berkembang dan butuh banyak kawasan perumahan. Sementara Labuapi adalah kecamatan yang berbatasan dengan Kota Mataram. Labuapi merupakan wilayah
penyangga kota.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas PU Lombok Barat H. Lalu Winengan kemarin.” Kecamatan Labuapi dan Gerung jadi pusat pembangunan perumahan kita,” ungkapnya Selain itu, daerah yang langsung berbatasan dengan Kota Mataram juga akan menjadi kawasan perumahan seperti Kecamatan Narmada Batulayar, Gunung Sari dan Kecamatan Lingsar.

Dari hasil rapat yang sudah dilakukan dengan Dinas Pertanian, beberapa kecamatan ini seperti Labuapi merupakan daerah penyangga. Jadi untuk kawasan pertanian yang ada
di kawasan perbatasan akan dikeluarkan dari status Lahan
Sawah Dilindungi (LSD) seperti di Kecamatan Batulayar yang berbatasan dengan Ampenan (Kota Mataram), Kecamatan Gunung Sari yang berbatasan dengan Selaparang dan Cakranegara (Kota Mataram) dan Kecamatan Lingsar.”Ini akan kita selesaikan juga batas-batasnya, dimana batas seperti perumahan, “ ujarnya.

Baca Juga :  Dewan : Perketat Pengawasan Ponpes

Kebijakan ini diambil juga karena jumlah (Backlog) atau kekurangan rumah di Lombok Barat masih tinggi, sehingga diperlukan pembangunan perumahan untuk memenuhi kekurangan rumah di Lombok Barat. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat berharap agar dari sinkronisasi LSD ini bisa melindungi ketahanan pangan di Lombok Barat, karena pihaknya cukup khawatir dengan alih fungsi lahan di Lombok Barat yang cukup mengancam ketahanan pangan di Lombok Barat, “
Kita harus berusaha menjaga ketahanan pangan kita di Lombok Barat ini,” harapnya.

Baca Juga :  Pemkab Lobar Segel Tower yang Tak Bayar Sewa 20 Tahun

Data dari BPS, alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi perumahan, terjadi di beberapa wilayah seperti
di Kecamatan Labuapi dan Lingsar, “ Alih fungsi lahan ini menjadi perhatian dan menjadi kekhawatiran dari Dinas Ketahanan Pangan terkait dengan ketersediaan pangan, “ tutupnya.(ami)