Kuripan Jadi Kampoeng Ramadan Pertama di NTB

kampoeng-ramadan
KAMPOENG RAMADAN: Warga Desa Kuripan, dan masyarakat dari berbagai penjuru Lobar, tampak meramaikan kegiatan Kampoeng Ramadan, dengan berjualan di stand-stand yang telah disiapkan panitia. (FAHMY/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG — Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), menjadi desa pertama di Provinsi NTB, yang menjadi lokasi pelaksanaan “Kampoeng Ramadhan” pada bulan Ramadhan 1440 Hijriah, yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat.

Kegiatan Kampoeng Ramadan sendiri digelar di halaman kantor Desa Kuripan, dan di sepanjang jalan utama Desa Kuripan. Dimana launching (peresmian) Kampoeng Ramadan dilakukan langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, Sabtu (11/5).

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Irfan Syauqi, menjelaskan, Kampoeng Ramadan merupakan salah satu kegiatan Baznas Microfinance (BMFi). Tujuannya untuk mendorong penguatan usaha mikro, terutama para mitra BMD, dan memberikan stimulus kebangkitan Lombok sebagai wisata halal dunia. “Baznas ingin melakukan penguatan usaha mikro di Kabupaten Lombok Barat, melalui even Kampoeng Ramadan,” ujarnya.

BACA JUGA: Melirik Potensi Kopang Sebagai Wilayah Bisnis Wisata Bambu

Di Kampoeng Ramadan, ada 100 stand yang disiapkan Baznas bersama Pemerintah Desa Kuripan, selaku panitia penyelenggara. Selain diisi masyarakat sekitar, stand juga akan diisi UKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Lobar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar, dan Mitra BMD Gunungsari Lombok Barat. Panitia juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis dari salah satu Rumah Sakit Swasta. “Kita menyediakan stand-stand untuk mengakomodir masyarakat berjualan produknya. Kita buka peluang ke masyarakat, sehingga produk mereka dapat dinikmati bukan hanya di desa ini, tapi juga luar desa,” kata Noor Aziz, Direktur Baznas Microfinance.

Lebih lanjut Aziz menjelaskan, tak hanya sekedar berjualan di sepanjang jalan Desa Kuripan saja, Kampoeng Ramadan juga menggelar sejumlah agenda bertema Islami, seperti Lomba Da’i Cilik, Hafiz Cilik dan Lomba Tadarus, serta Nonton Bareng Film Iman di Pangkuan Sang Faqir. “Film tentang kemanusiaan ini merupakan film yang dirilis oleh Baznas, dan telah diputar di bioskop besar di Jakarta,” kata Aziz.

Sementara Ketua Panitia, Lalu Okto Sabdi mengatakan, Kampoeng Ramadan mulai digelar ba’da ashar, mulai dari tanggal 11-17 Mei 2019,  atau  digelar selama tujuh hari. Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang hingga menjelang lebaran. “Dari Baznas, rencananya tujuh hari. Tapi kita lihat nanti, kalau masyarakat mau lanjut kita teruskan sampai akhir Ramadan,” ungkap Sabdi seraya menyampaikan, Desa Kuripan menjadi tempat diselenggarakannya Kampoeng Ramadan, setelah sebelumnya mengajukan diri ke Baznas.

Sedangkan Kepala Desa Kuripan, Hasbi mengaku langkah tersebut diambil untuk memeriahkan dan memberikan semangat Ramadan untuk masyarakat Desa Kuripan khususnya, dan Lombok Barat umumnya. “Sebelumnya ada empat desa yang ditawarkan untuk menjadi lokasi, namun tidak ada yang siap. Namun Desa Kuripan menyatakan diri siap, sehingga dipilihlah Desa Kuripan. Kita harus berani kedepankan inovasi apa yang bisa kita perbuat,” tegasnya.

Apalagi masyarakat juga sangat antusias dengan kegiatan ini. Harapannya kedepan, supaya program pemerintah desa lebih ditonjolkan seperti program ini, dimana ada nuansa Islami yang terbangun. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Kepala Dinas Koperasi, atas kepercayaannya kepada kami,” ucap Hasbi.

BACA JUGA: Proyek Wisata Bahari Labuhan Haji Tidak Terurus

Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid menilai kegiatan yang diinisiasi Baznas ini sebagai hal yang positif dan luar biasa. Untuk itu, dia meminta agar tahun berikutnya pemerintah desa bersama dinas terkait dapat melanjutkannya. “Baznas ini sebagai pencetusnya, dan membantu kita di awal. Selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab kita melanjutkan kegiatan positif semacam ini,” pinta Bupati.

Tidak lupa dalam kesempatan itu, Bupati Fauzan Khalid juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kontribusi yang luar biasa dari Baznas untuk Lombok Barat. Bahkan sejak gempa bumi beberapa waktu lalu, Baznas diakui menjadi yang pertama berinisiatif untuk memfasilitasi Lombok Barat membuka pasar menggantikan pasar yang rusak akibat gempa di wilayah utara Lombok Barat.

“Alhamdulillah, tindak lanjut dari Baznas Pusat kini sudah punya kantor tetap untuk Baznas Microfinance di Gunungsari. Mudah-mudahan kita bisa buat nanti cabang-cabangnya, termasuk di wilayah Gerung, Kediri, Kuripan, dan lainnya. Selain untuk membantu masyarakat yang kurang modal, juga dapat mengatasi beredarnya “bank subuh” (rentenir),” ungkap Bupati. (ami)

Komentar Anda