MATARAM — Pasca adanya penambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi, belum ada kepastian tentang kuota haji tambahan untuk jamaah Kota Mataram.
Kepala Kemenag Kota Mataram, H Burhanul Islam mengatakan, belum diketahui jumlah kuota tambahan untuk Kota Mataram. Pihaknya menunggu pengumuman dan ketentuan dari pemerintah pusat.
‘’Kita juga tidak tahu nanti dari pusat karena kita hanya menginput yang lansia-lansia. Cuma kita menunggu saja sifatnya di sini,’’ ujarnya, Selasa kemarin, (28/5).
Pihaknya mengaku tidak menemui kendala apapun. Karena input jamaah haji lansia tidak ada kesulitan. Hanya saja, Kementerian Agama disebutnya membutuhkan waktu mengurutkan jamaah. Padahal di lain sisi, waktu pelaksanaan haji saat ini sudah cukup mepet.
‘’Iya makanya kita bermacam-macam ini yang ada di bawah. Kita tunggu saja,’’ katanya.
Terkait dengan upaya langsung bertanya ke Kemenag RI, Burhanul memastikan, akses Kota Mataram hanya berkomunikasi dengan Kemenag NTB. ‘’Nanti Kemenag wilayah yang intens berkomunikasi dengan pusat,’’ imbuhnya.
Dengan waktu yang tersisa cukup singkat, pihaknya sudah melakukan beberapa antisipasi dengan beberapa data jamaah yang sudah diinput. Jamaah tersebut diminta untuk mempersiapkan diri. Seperti untuk persiapan paspor dan lainnya.
‘’Kita sudah maksimalkan itu. Sambil kita mengimbau. Kan sudah datang yang masuk permohonannya termasuk yang kita input. Mereka datang ke kantor untuk mengantsipasi kalau datanya sudah keluar. Seperti itu cara kita mengantisipasinya,’’ terangnya.
Dipastikannya, usai Ramadan Kemenag akan menggelar lagi manasik haji untuk jamaah. Termasuk untuk jamaah reguler dan lainnya. ‘’Nanti 8 kali kita rencanakan. Itu manasik dari Kemenag dan ini haknya jamaah yang dibiayai dari anggaran BPIH. Kita juga ada praktek terakhir di asrama. Pokoknya kita persiapkan sebaik-baiknya,’’ terangnya.
Sebelumnya diketahui, dari 740 kouta jamaah haji Kota Mataram. Tahap pertama pelunasan yang sudah berjalan. 671 jamaah yang sudah menyelesaikan pelunasan. Dikarenakan gagal sistem, ada 3 jamaah yang belum melaksanakan pelunasan, sedangkan yang menunda pelunasan sebanyak 47 jamaah.
Sementara itu, 30 kouta jamaah dikembalikan ke Mataram. Kuota ini nantinya akan diisi oleh jamaah haji lanjut usia (lansia) dan memerlukan pendamping. Di samping itu, ada penggabungan suami istri dan anak. Dengan demikian, jamaah haji Kota Mataram dipastikan berkurang dari kuota 740. Namun masih bisa terpenuhi sesuai dengan kuota. Karena adanya tambahan 10 ribu jamaah dari pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia secara nasional. (gal)